Mohon tunggu...
Qynara Amaris Adikusuma
Qynara Amaris Adikusuma Mohon Tunggu... Lainnya - Murid SMAN 28 Jakarta XI MIPA 2 (26)

absen 26

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel "Charlie and the Chocolate Factory"

8 Maret 2021   23:08 Diperbarui: 8 Maret 2021   23:10 3436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas Buku

Judul Buku : Charlie and the Chocolate Factory

Pengarang : Roald Dahl

Alih Bahasa : Ade Dina Sigarlaki

Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

Jumlah Halaman : 200 Halaman

Tahun Penerbit : 

- Cetakan pertama Juli 2002
- Cetakan kedua April 2003
- Cetakan ketiga Juli 2004
- Cetakan keempat Januari 2010 

Tempat terbit : Jakarta

Sinopsis Buku

Willy Wonka, seorang pemilik perusahaan cokelat ternama di dunia, memiliki sebuah pabrik cokelat luar biasa yang sudah ia tutup dari publik selama 15 tahun lamanya. Pada suatu hari, Willy Wonla mengadakan kontes untuk siapa yang menemukan 5 tiket emas yang diselipkan pada batang cokelat yang ia jual, akan mendapat kesempatan untuk masuk dan berkelolong ke dalam pabrik cokelat yang terkenal paling luar biasa di dunia. Kelima tiket tersebut dimenangkan oleh Augustus Gloop yang rakus, Violet Beauregarde yang angkuh, Mike Teavee sang pemarah, Veruca Salt sang anak manja yang mendapatkan segala hal yang ia mau, dan Charlie Bucket sang anak kurang mampu yang baik hati.

Dalam perjalanan tur berkeliling pabrik cokelat dengan Willy Wonka, anak-anak pemenang tiket emas tersebut satu per satu memperlihatkan sifat buruknya dan membuat Willy Wonka memberhentikan mereka dari tur tersebut dengan cara unik masing-masing. Sampailah hanya tersisa Charlie, yang bersikap baik dan sopan selama tur berlangsung. Alhasil, Willy Wonka memberikannya hadiah yang sudah disediakannya untuk anak terakhir yang bertahan pada tur tersebut, yaitu undangan untuk tinggal di pabrik cokelat dan bekerja dengannya. Sedangkan Charlie menolak dan memutuskan untuk lebih mengutamakan untuk tinggal dengan keluarganya. Willy Wonka pun merasa terganjal dan memutuskan untuk memberikan, mewariskan pabriknya kepada Charlie, agar ia dan keluarganya bisa tinggal bersama di pabrik tersebut, daripada di rumah kurang layak Charlie, dikarenakan Willy Wonka terkagum akan sifat baik hati Charlie.

Unsur Intrinsik

Tema : Petualangan

Latar waktu : siang hari, pagi hari, malam hari, dan lain-lain

Latar tempat : Rumah Charlie, pabrik cokelat, toko cokelat, rumah Veruca Salt, rumah Violet, rumah Augustus, dan lain-lain.

Larae suasana : senang, sedih, mengejutkan, terharu, marah, mengejutkan, dan lain-lain.

Kelebihan Buku

Buku ini sangatlah bagus untuk anak-anak yang membaca. Bahasanya ringan dan mudah dipahami. Cara cerita ini menyampaikan moral yaitu anak nakal akan mendapat hukuman dan anak baik akan mendapat kebaikannya, dengan cara yang sangat unik dan luar biasa, membuat pembaca berimajinasi secara luas. Buku ini juga memiliki beberapa ilustrasi gambar  di selang seling bab yang membantu memberi anak-anak gambaran terhadap apa yang dimaksud, sekaligus menarik perhatian para pembaca. Menurut saya, ceritanya tidak terbatas hanya cocok untuk anak-anak saja, namun untuk semua kalangan umur.

Kekurangan Buku

Mengandung beberapa kata yang tergolong sedikit kasar untuk anak di bawah umur, berhubung buku ini merupakan buku anak-anak. Beberapa kata kasar untuk mengejek atau menindas karakter lain yang digunakan dalam buku ini dimana menjadi kurang patas ditujukan untuk anak-anak. Di luar dari faktor tersebut, menurut saya buku ini tidak memiliki kekurangan menonjol lainnya.

Rekomendasi Buku

Saya merekomendasikan buku ini kepada teman-teman yang sedang mencari cerita petualangan yang bersifat fiksi atau fantasi yang jalan ceritanya unik dan tidak tertebak. Buku ini cocok untuk segala kalangan umur, tidak hanya anak-anak saja. Buku ini cocok bagi teman-teman yang ingin membaca cerita yang membuat teman-teman berimajinasi, namun dengan bahasa dan alur yang tidak berat dan perlu berpikir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun