Mohon tunggu...
Qur Rohman
Qur Rohman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ciptakan rasa senang, pastikan anda bisa

Bismillah namsyi ala barakatillah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sesingkat Inikah Hidup Ini? (Sebuah Renungan Perjalanan Hidup)

23 Maret 2020   15:57 Diperbarui: 23 Maret 2020   15:59 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://tebuireng.online/

Sembilan bulan engkau berada dalam buaian ibumu. Rasa sakit, perih, pedih ia tahan. Pahit dan manis rasakan. Tak henti-henti ia mengimpikan jabang bayi yang kelak akan menggantikan dan mendoakannya.

Setelah tepat sembilan bulan engkau lahir kedunia. Betapa bahagianya ibumu begitu juga ayahmu. Sembari dengan wajah sumringah ia tatap buah hatinya yang kala itu menangis tersedu-sedu. Tak mengenal apapun bahkan kepada ibu dan bapaknya.

Tak lepas kasih sayangnya, ia mandikanmu, menyusuimu, mengajarimu huruf perhuruf kata demi kata.

Seiring berjalannya waktu engkau terus tumbuh. Menjadi anak-anak cerdas. Bersuka bersama teman sebaya.

Ingatlah waktu pertama kali engkau bersekolah. Ibumu mengantarmu ke sekolah, mengecupmu sebelum berangakat, mencarikan teman yang pas tuk menemanimu selama di sekolah.

Siang harinya ibumu memperingatkanmu untuk tak bermain di luar rumah. Makanya, engkau dibelikan mainan kesukaanmu.

Malamnya, ibumu mengajarimu, membantu mengerjakan PR mu, dan menemanimu hingga terlelap.

Saat matahari belum terbit, ibumu sudah menyiapkan sarapan pagimu. Memandikanmu yang kala itu engkau belum bisa mandiri. Memasangkan pakaianmu, sepatumu hingga mengecup keningmu hingga mengecup keningmu berharap engkau bermanfaat bagi orang lain.

Setelah lulus SD, engkau masih disekolah di SMP. Tak lain agar engkau menjadi anak yang berpendidikan.

Orangtuamu tak lepas tangan, ia masih membiayaimu tuk pendidikanmu. Membelikan seragammu, membayarkan SPP mu dan mencari guru private agar engkau pintar kelak.

Saat masa SMA pun orang tua tak lepas tangan dalam memberi kasih sayangnya padamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun