Kisah ini menjadi potret nyata bahwa konflik keluarga bisa muncul bahkan dalam suasana berkabung. Ketika duka dan tanggung jawab bersinggungan, kadang batas empati diuji. Maka, komunikasi yang jernih, transparansi dokumen, dan kepekaan sosial sangat dibutuhkan untuk menghindari retaknya tali silaturahmi.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!