Mohon tunggu...
Qonyta Asmara
Qonyta Asmara Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Mama tiga putra

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tergoda Pesona Ustadz 2

18 Juli 2016   08:12 Diperbarui: 18 Juli 2016   08:31 1094
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perselingkuhan demi perselingkuhan yang dilakukan Firman. Menjadi tidak jelas arah pernikahan mereka. Firman tidak mau anak-anaknya besar di Jakarta, karenanya dia meminta pindah anak-anak dan Mbak Sarie kembali ke kota asal mereka. Sedangkan Firman sendiripun lebih nyaman bekerja di jakarta. Seperti ungkap Mbak Sarie, Firman punya dunia sendiri yang hanya untuk dirinya sendiri.

"Tak ada yang harus aku pertahankan dari pernikahan kami" jelas Mbak Sarie
"Terlalu sering dia berselingkuh, telah banyak barisan perempuan selingkuhannya" lanjut Mbak Sarie.

"Semoga kamu kuat ya," jelas Mbak Sarie mengakhiri percakapan kami.

Akhirnya memasuki tiga bulan pernikahanku, tak ada manis rasanys berumah tangga dengan Firman. Dia lelaki temperamental yang cepat sekali mempergunakan tangannya. Anak-anakku pun tak menyukainya. Mereka hidup ketakutan dengan papa tirinya. Rumah tangga bagai neraka, dengan semua aturannya yang sungguh keterlaluan buatku. Untuk pergi ke warung dekat rumahpun harus dengan izinnya. Lebam dan memar di wajah dan tubuhku sudah menjadj biasa buatku.

Satu minggu belakangan ini Firman bertambah kasar padaku karena dia merasa tertekan dengan gugatan cerai Mbak Sarie dan dia kehilangan pekerjaannya. Akulah sasaran empuknya untuk melampiaskan seluruh amarah dan rasa tertekannya.

Pagi ini akhir dari kekuatanku bertahan, bermula dari telepon seorang teman yang membuat Bang Firman cemburu. Kembali aku rasakan sakitnya pukulan diwajah dan tubuhku. Dengan tubuh yang lemah aku pastikan langkah menuju kantor polisi terdekat.

"Maaf bang, cukup sudah kesabaran untuk bertahan hidup bersamamu. Mungkin dalam terali besi ini kamu bisa merenungkan semua salahmu. Aku akan urus anak dalam kandungan ini sendiri."tekadku dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun