Mohon tunggu...
qidiq
qidiq Mohon Tunggu... wiraswasta -

"apa yang aku tulis adalah yang pernah membiru dalam hatiku"

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit Runtuh Sebelah

28 Oktober 2012   12:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:17 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua hilang secepat aku mengenalmu
Semua lenyap semudah aku jatuhkan hati
Ironi waktu menghentak cepat
Lesat dari anak panah sang pemburu

Terangmu tak lagi menyapaku
Senyum manis tersapu bosan
Aku terpaku dalam diam mataku
Satu persatu kuliat terkubur mati

Langitku runtuh sebelah
Asa tergantung mulai gelap
Menyisakan bayang kadang semburat
Entah langit mana lagi menarik pergi

Aku mengerti kau berhenti
Cintaku tak cukup mengunci kaki
Pelukku tak lagi mendidihkan hasrat
Dan kau genggam kecewa sebelum menjauhku

Duniaku mati rasa terhambur
Kumeliatmu pergi dan ku terdiam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun