(dokumentasi pribadi)
Hamparan kebun teh, deretan pegunungan, hutan pinus yang rindang, dan selimut kabut yang sesekali datang menggantikan kehangatan sinar cahaya sang fajar adalah pemandangan sehari-hari penduduk Desa Pulosari. Pulosari merupakan sebuah desa yang terletak di Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Dianugerahi suhu udara yang sejuk dan dingin, Desa Pulosari memiliki potensi utama dalam hal perkebunan dan pariwisata berbasis alam. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat lokal berprofesi sebagai petani kebun dan pelaku wisata. Panorama yang mempesona serta aktivitas masyarakat dan keramahtamahannya dapat pula dirasakan oleh teman-teman apabila berniat merencanakan liburan di desa yang satu ini. Berikut empat destinasi wisata di Desa Pulosari yang wajib masuk ke dalam bucket list kamu.
1. Situ Cileunca
Hamparan perairan hijau kebiruan yang dikelilingi barisan pegunungan adalah selayang pandang panorama Situ Cileunca. "Situ" dalam bahasa Sunda memiliki arti danau atau telaga. Sejarah bercerita bahwa Situ Cileunca pada awalnya merupakan sebuah danau buatan yang kini beralih menjadi destinasi wisata ikonik di Desa Pulosari. Bagi wisatawan yang ingin membasuh pandangan dan menyelami sejuknya udara Pangalengan, dapat mengelilingi area Situ Cileunca dengan menaiki perahu kayu yang berada di tepian atau sekadar berjalan-jalan menyeberangi Jembatan Cinta. Tidak hanya itu, berbagai jenis wisata olahraga seperti outbound, rafting, arung jeram, flying fox, serta wisata penginapan seperti camping, glamping, hingga penyewaan akomodasi homestay juga tersedia untuk wisatawan nikmati.
2. Kampung Agrowisata Cibuluh
Terdapat sebuah kampung di Desa Pulosari yang menjadi tujuan wisata dengan mengandalkan potensi perkebunannya, yakni Kampung Agrowisata Cibuluh. Kampung Agrowisata Cibuluh menghadirkan perpaduan antara komoditas perkebunan yang menjadi satu paket dengan wisata edukatif. Di Agrowisata Cibuluh, wisatawan dapat berkeliling mengunjungi kebun jeruk, strawberry, lobak, kol, hingga kebun arben. Tidak hanya itu, wisatawan dapat memetik sendiri hasil panen, lengkap dengan keranjang buah yang disediakan. Wisatawan dapat membayar tiket masuk kebun dari mulai Rp5.000 sampai Rp10.000 per orang dengan harga keranjang buah yang beragam sesuai jenis komoditasnya, mulai dari Rp10.000 sampai dengan Rp50.000.
3. Rahong
Terbalut oleh pepohonan pinus yang rindang, destinasi wisata Rahong juga dapat menjadi pilihan jika ingin menghabiskan waktu luang untuk bermalam, menyalakan api unggun, dan berpamitan sebentar dari kejenuhan aktivitas perkotaan. Mulai dari camping sederhana hingga glamping yang serba ada, wisatawan dapat memesan tenda dengan beragam harga. Fasilitas yang disediakan pun menyesuaikan pilihan dan permintaan. Selain mendapat pengalaman staycation di bawah rerimbunan pepohonan pinus, di Rahong wisatawan berkesempatan merasakan riak aliran Sungai Palayangan yang menjadi jalur wisata olahraga rafting. Selain itu, permainan olahraga paintball dan ATV dapat pula wisatawan nikmati di sini.Â
4. Riung Gunung
Setelah mengunjungi ketiga destinasi wisata di atas, destinasi wisata yang satu ini tidak boleh dilewati. "Swiss-nya Bandung!" kata orang-orang. Untuk merasakan pengalaman itu, cobalah berkunjung ke Riung Gunung, Pangalengan. Selama perjalanan wisatawan akan disuguhi panorama kebun teh yang meliuk dengan amat cantik. Setibanya di sana, wisatawan dapat berkeliling kebun teh dengan menaiki jembatan kayu atau berjalan menyusuri sela-sela hamparan kebun. Wisatawan dapat menikmati pemandangan lebih lama lagi dengan menyewa tenda atau penginapan yang tersedia dengan berbagai fasilitas dan beragam harga. Untuk memasuki area destinasi wisatanya saja, wisatawan dapat menukar satu tiket dengan Rp 10.000. Bukan hal yang disayangkan pula, apabila ingin menyewa ATV yang tersedia sambil mengelilingi Swiss-nya Bandung yang satu ini.
Jadi bagaimana, keseruan sudah tergambar di depan matamu, bukan?Â