Mohon tunggu...
Qatrunada Arista
Qatrunada Arista Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Hubungan Internasional Semester 5

What Else -_-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Mengenal Lebih Dekat Kekasih Allah SWT dan Tata Caranya dalam Berdiplomasi

17 September 2022   21:50 Diperbarui: 17 September 2022   21:52 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika dunia sedang dilanda kekacauan dari segala arah, Allah SWT dengan baik hati mengirimkan utusan kepada umat manusia untuk menuntunnya ke jalan yang lurus. Rasulullah SAW lahir dari sebuah keluarga yang mulia. Beliau dilahirkan pada tanggal 12 bulan Rabiul Awwal tahun 571 M atau yang bertepatan dengan tahun gajah, di kota Makkah. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya yang bernama Aminah. Rasulullah SAW lahir dengan sifat yang sangat terpuji dan bersih dari sifat tercela. Sepanjang hidup Rasulullah SAW dipenuhi dengan panggilannya terhadap kaumnya untuk masuk ke ajaran Allah SWT yaitu islam. Akan tetapi, dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW ketika di Makkah ditolak mentah - mentah oleh kaum kafir Quraisy. Sampai akhirnya Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk berhijrah ke kota Madinah Al-Munawarrah. Sesampainya di kota Madinah, sungguh kejadian yang tidak terduga, rakyat Madinah membuka lebar-lebar pintu mereka dan menerima ajaran Rasulullah SAW. 

Seiring berjalannya waktu, Rasulullah SAW pun memulai kehidupannya di kota Madinah, mulai dari menjadi kepala negara, mengelola sistem pemerintahan dan ekonomi, dll. Ketika Rasulullah SAW menjadi kepala negara di Madinah, banyak hal penting yang patut kita contoh. Misalnya adalah terkait cara beliau berdiplomasi. Diplomasi menurut Rasulullah SAW adalah diplomasi yang dilakukan dengan cara yang jujur yang berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah serta tanpa adanya konsep yang menyimpang. Tujuan dari diplomasi itu sendiri adalah mengedepankan kepentingan umat bukan kepentingan elitnya saja, sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadist agar dapat bermanfaat bagi Rahmatan lil Alamin. Karena sesungguhnya kemakmuran rakyat adalah contoh dari diplomasi yang berhasil.

Allah SWT jelas-jelas menegaskan persamaan manusia di dalam kitab Al-Qur'an, Surah Al-Hujurat ayat 13 yang berbunyi : "Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa dan bersuku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang bertaqwa. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal."

Di era globalisasi ini, banyak dari diplomat yang menyeleweng dari tujuan awalnya. Hal ini menimbulkan beberapa kekhawatiran. Mungkinkah kita dapat mengikuti jejak diplomasinya Rasulullah SAW tanpa adanya tipu daya kemunafikan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun