Mohon tunggu...
Qanith kurniawan Arham
Qanith kurniawan Arham Mohon Tunggu... mahasiswa -

asli maros, pecinta Hijau dan sangat menyukai semangka

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengajak Farmasis Menulis dalam Kegiatan Workshop Jurnalistik

30 Mei 2016   13:12 Diperbarui: 28 Juli 2016   06:18 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

minggu 29 Mei 2016 kemarin, oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) yang bekerjasama dengan pihak koran harian nasional KOMPAS melaksanakan kegiatan workshop jurnalistik dengan tema "Farmasis menulis". kegiatan yang berlansung dari pukul 09.00 pagi sampai 17.00 sore di gedung auditorium Prof. Amirruddin, fakultas Kedokteran, Universitas hasanuddin melibatkan beberapa dosen dari jurusan Farmasi sebagai panitia pelaksana. Peserta workshop dengan jumlah kurang lebih 200 orang terdiri dari anggota IAI dari berbagai cabang di Sulawesi Selatan, Mahasiswa Profesi Apoteker dan Mahasiswa S1 Farmasi termasuk saya sendiri.

Rangkaian agenda kegiatan yang dilaksanakan dalam workshop ini meliputi pelatihan menulis sesuai kaidah kepenulisan yang baik dan benar serta pemberian arahan dan motivasi menjadi Farmasis yang handal dalam dunia tulis menulis. Pemateri yang diundang lansung dari pihak KOMPAS saya anggap sangat membuka wawasan dunia tulis menulis bagi segenap peserta yang hadir. Pelatihan pun berlansung dengan penuh antusias dari peserta karena pemateri yang mampu menjadikan suasana lebih interaktiv.

Kegiatan ini sesungguhnya mengajak peserta dari kalangan Farmasis untuk ikut tampil sebagai penulis yang cerdas. Tidak hanya berkutat dengan kegiatan menulis dan membuat laporan yang sudah identik dengan mahasiswa farmasi maupun profesi Apoteker. Peserta juga di arahkan agar menjadikan menulis sebagai wadah menunjukkan eksistensi Farmasis di mata publik yang kerap disalah artikan sebagai “penjual obat”. Hiks

Setidaknya itu yang saya pahami dari apa yang disampaikan pak Aminullah sebagai ketua panitia pelaksana di sesi laporan ketua panitia.

Dari laporan itu pula saya kemudian tahu bahwa ada wacana akan di buatnya suatu tabloid atau semacamnya, saya tidak begitu paham yang jelas akan menjadi media para farmasis untuk menuangkan karya tulisnya kepada masyarakat umum. Selain itu, IAI akan bekerjasama dengan koran harian KOMPAS untuk menyediakan rubrik khusus untuk para Apoteker dalam memberikan informasi kefarmasian. Selama ini kita mengenal rubrik-rubrik mengenai info kesehatan seringkali didominasi Dokter.

Maka dari itu, bagaimana membuat tulisan menarik dan bernilai edukatif kepada masyarkat sudah seharusnya menjadi basic para farmasis. Sebab tugas memberikan informasi kefarmasian kepada pasien adalah tugas utamanya. Bila saja selama ini instalasi Farmasi yang ada dirumah sakit dan apotek yang banyak tersebar kurang dimanfaatkan sebagai wadah untuk seorang farmasis memberikan konseling, maka menulis bisa menjadi alternatif dalam berinteraksi kepada masyarakat. Dengan begitu, diharapkan informasi mengenai obat dan hal hal yang berkaitan tidak lagi simpangsiur dan di ambil alih oleh praktisi kesehatan lain. lebih penting lagi adalah masyarakat dapat mengenal lebih dekat tugas dan makna hadirnya profesi Apoteker.

note #12 [project 52 dalam 365]

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun