Mohon tunggu...
Qanita Zulkarnain
Qanita Zulkarnain Mohon Tunggu... Lainnya - Magister Psikologi

Psychology Undergraduate and Psychometrics Graduate.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memahami dan Mengatasi Sifat Perfeksionis dan Narsistik

15 Maret 2023   12:01 Diperbarui: 16 Maret 2023   11:15 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang yang perfeksionis seringkali membuat risih orang-orang di sekitarnya karena selalu mengutamakan kesempurnaan.(mentatdgt via lifestyle.kompas.com) 

Perfeksionisme dan narsisme dapat berdampak signifikan pada orang lain, termasuk teman, anggota keluarga, kolega, dan pasangan romantis. 

Berikut adalah beberapa cara sifat-sifat ini dapat memengaruhi orang lain:

Perfeksionisme:

  • Perfeksionis mungkin menetapkan harapan yang tinggi untuk orang yang mereka cintai. Mereka seringkali mendorong orang-orang terdekat mereka untuk sempurna dalam semua bidang kehidupan. Hal ini dapat menimbulkan stres dan kecemasan bagi orang lain.
  • Perfeksionis mungkin terlalu kritis terhadap orang lain. Bukannya menawarkan dukungan dan dorongan, mereka banyak menyalahkan dan menyudutkan orang lain karena kekurangannya. Hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak mampu atau rendah diri pada orang-orang di sekitar mereka.
  • Perfeksionis mungkin memprioritaskan tujuan dan pencapaian mereka sendiri di atas kebutuhan dan keinginan orang lain, yang dapat menyebabkan orang lain merasa  diabaikan atau dibenci.
  • Perfeksionis mungkin berusaha mendelegasikan tugas atau memercayai orang lain untuk menyelesaikannya, tetapi standar mereka yang tinggi hanya akan menyebabkan perasaan frustrasi atau ketidakpercayaan pada orang lain.

Narsisisme:

  • Narsisis banyak menuntut. Mereka mengharapkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Hal ini dapat membuat mereka merasa dendam atau frustrasi pada orang-orang di sekitar mereka karena merasa kebutuhannya diabaikan.
  • Narsisis kurang empati dan kurang pengertian terhadap orang lain. Orang lain dilihat sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka, dan bukan dilihat sebagai individu dengan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri. Hal ini dapat menyebabkan orang lain merasa terisolasi dan terkekang.
  • Narsisis banyak mencari perhatian atau pujian, kadang-kadang sampai membuat orang lain merasa tidak nyaman.
  • Narsisis mungkin bergumul dengan menerima kritik atau mengakui kesalahan. Hal ini menyebabkan perasaan frustrasi atau ketidakpercayaan pada orang-orang di sekitar mereka.

Dalam pengasuhan anak, orang tua perfeksionis dan orang tua narsistik adalah dua jenis gaya pengasuhan berbeda yang dapat memiliki efek berbeda pada anak.

Orang tua yang perfeksionis cenderung memiliki harapan dan standar yang tinggi untuk anak-anak mereka. Mereka mengharapkan anak-anaknya untuk sempurna di bidang akademik, olahraga, atau bidang lainnya. 

Mereka mungkin mendorong anak-anak mereka untuk berhasil dan mencapai tujuan mereka, tetapi mungkin juga menjadi kritis atau menuntut ketika anak-anak mereka tidak memenuhi harapan mereka. 

Hal ini dapat menyebabkan perasaan cemas, rendah diri, dan mengkritik diri sendiri pada anak-anak yang mungkin merasa tidak pernah bisa memenuhi standar orang tua mereka. (Baca lebih lanjut mengenai "Terbaik Tidak Harus Sempurna, Hindari Pola Asuh Perfeksionis")

Orang tua narsistik, di sisi lain, cenderung lebih mementingkan diri sendiri dan mungkin memprioritaskan kebutuhan dan keinginan mereka sendiri daripada kebutuhan dan keinginan anak-anak mereka. Mereka mungkin menggunakan anak-anak mereka sebagai sarana validasi dan mencari kekaguman dan perhatian dari mereka. 

Mereka mungkin juga kritis terhadap anak-anak mereka ketika anak-anaknya tidak memenuhi harapan mereka. Mereka juga berkemungkinan memanfaatkan anak-anaknya untuk meningkatkan harga diri mereka sendiri. Hal ini dapat menyebabkan anak-anaknya merasa diabaikan dan rendah diri karena merasa tidak penting atau tidak dihargai oleh orang tuanya.

Meskipun mungkin ada tumpang tindih antara gaya pengasuhan perfeksionis dan narsistik, penting untuk mengenali perbedaannya dan mencari bantuan jika perilaku ini menyebabkan kesusahan atau bahaya bagi anak-anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun