Duhai nan anggun paras mu.
Gejolak yang tak tampak dalam raut.
Setiap helai rambut kepala mu.
Seolah ku terpaut.
Ah! Bibirmu pesona barang sedikit gincu.
Kau goyang sdikit ujung Kanan kiri bibir.
"Jangan!" Mataku terbelalak dan seolah membentak.
Ku katakan "Jangan". "Jangan sekali, Nona Muda".
Tak mampu redup mata ku.
Tatkala pesona anggunmu bak kewajiban sholat 5 waktu.
Tak ingin rasa nya ku tinggalkan saban hari.
Kemarilah, pundak bidang ku tercipta.
teruntuk nona muda.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!