Mohon tunggu...
Putri Rizky
Putri Rizky Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pecandu kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seduhan Teh Paling Sempurna

15 Agustus 2013   09:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:17 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Wah. Kerja di mana?”

“Sudirman.”

“Gue juga Sudirman. Gedung apa?”

“Menara Indonesia.”

“Lantai?”

“Delapan. “


“Gue tujuh belas.” Meledak tawanya. “Kalo ngajak lo makan siang bareng kapan-kapan, ngantrinya panjang nggak?”

Saya tersenyum mendengar ajakannya. Senang, tapi sekaligus juga kebingungan karena hobi sendirian ini langsung merasa terancam.

Akhirnya, entah didorong kekuatan yang mana, saya mengangguk. “Nggaklah.”

Dia tertawa lagi, lalu merogoh sesuatu dari dalam tasnya. Kertas kecil dan pulpen. “Gue ambil nomor antrian dari sekarang ya,” katanya sambil menulis sesuatu dan memperlihatkan kertas itu pada saya. Tertulis “01″.

Giliran saya tertawa. “Nanti saya pertimbangkan.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun