Mohon tunggu...
Putri Rizky
Putri Rizky Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pecandu kata.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seduhan Teh Paling Sempurna

15 Agustus 2013   09:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:17 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aduh, saya menelan ludah.

Kaum tea enthusiast biasanya menambahkan madu atau susu sebagai pengganti gula. Buat saya, yang ternikmat jatuh di pilihan kedua. Tapi, apapun tambahannya, untuk mendapat rasa terbaik, kami sepakat bahwa teh hitam cukup diseduh selama tiga menit. Lalu, seduhan teh dituang ke seperempat gelas susu dan bukan sebaliknya, karena dingin susu akan pelan-pelan menyerap panas dari teh dan ini akan membuat cita rasa teh tetap terjaga..

Saya memandangi countdown timer yang sudah berhenti di titik nol entah sejak kapan, kemudian ganti menatap mug berisi teh yang warnanya lebih pekat dari biasanya.

Saya menyesapnya pelan-pelan.

Betul,  kan..

Rasa pahit yang asing menuruni tenggorokan saya..


Saya tersenyum sambil meletakkan mug teh ke atas saucer, sentuhan keduanya menimbulkan denting halus akibat porselen yang beradu.

Ya sudahlah, saya menyusut sisa teh di sudut bibir dengan serbet kain di atas meja. Meski tak sempurna, seduhan teh kali ini justru terasa istimewa..

.. dan seharusnya sih saya tahu betul alasannya kenapa.

“Jen, sorry gue lupa.”

Suara itu lagi!

Ferdi. Jantung saya langsung mogok jalan.

“Nomor kontak lo berapa?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun