"MENGAJAR, BELAJAR, DAN BERKARYA"
   KISAH MBKM MAHASISWA DI SDN 113Â
               KOTA JAMBI
Abstrak : Program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memperoleh pengalaman belajar di luar kampus melalui pengabdian kepada masyarakat. Artikel ini membahas tentang pengalaman mahasiswa dalam melaksanakan MBKM di SDN 113 Kota Jambi dengan focus pada tantangan yang dihadapi serta pembelajaran yang diproleh. Metode penulisan menggunakan pendekatan deskriptif berdasarkan hasil observasi, keterlibatan langsung mahasiswa, serta interaksi dengan guru dan siswa. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa mahasiswa menghadapi berbagai tantangan, seperti adaptasi terhadap kondisi sekolah dasar, pengelolaan kelas, serta keterbatasan media pembelajaran. Namun, dari tantangan tersebut mahasiswa memperoleh pembelajaran berharga, antara lain peningkatan keterampilan komunikasi, kreativitas dalam mengajar, penguatan empati, dan pemahaman nyata mengenai dunia pendidikan dasar. Dengan demikian, pelaksanaan MBKM di SDN 113 Kota Jambi tidak hanya memberikan kontribusi positif bagi sekolah, tetapi juga menjadi sarana transformasi diri mahasiswa dalam mengasah kompetensi akademik maupun sosial.
Kata Kunci : MBKM, Pengalaman Mahasiswa, Pendidikan Dasar, Pengabdian Masyarakat
Abstract : The Independent Learning and Independent Campus (MBKM) Community Service Program (KKN) provides students with the opportunity to gain off campus learning experiences through community service. This article discusses students experiences implementing the MBKM program at SDN 113, fucusing on the challenges faced and the lessons learned. The writing method uses a descriptive approach based on observations, direct student involvement, and interactions with teachers and students. The implementation results indicate that students faced varios challengs, such as adapting to elementary school conditions, classroom management, and limited learning media. However, from these challenges, students gained valuable lessons, including improved communication skills, creativity in teaching, strengthened empathy, and a real understanding of the world of elementary education. Thus the MBKM program at SDN 113 not only provided a positive contribution to the school but also served as a means of self transformation for students, honing their academic and social competencies.
Keywords : MBKM, Student Experience, Basic Education, Community Service
PENDAHULUAN
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang memiliki tujuan utama untuk memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas pendidikan, sosial, dan budaya di masyarakat. Sekolah Dasar Negeri (SDN) 113 Kota Jambi dipilih sebagai lokasi pengabdian karna sekolah ini memiliki potensi besar untuk berkembang, namun masih menghadapi beberapa kendala dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan observasi awal, SDN 113 Kota Jambi masih terbatas dalam pemanfataan media pembelajaran interaktif, karna guru lebih senang menggunakan buku teks dan papan tulis untuk memaparkan pelajaran. Kondisi ini berdampak pada kurangnya variasi metode belajar yang dapat menumbuhkan minat serta motivasi belajar siswa. Selain itu, kebutuhan untuk meningkatkan literasi, serta penanaman nilai nilai karakter seperti disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran menjadi hal penting yang di prioritaskan. Di SDN 113 Kota Jambi juga masih kurang tersedia media atau alat peraga khususnya dalam pembelajaran IPA. Hal ini membuat siswa kesulitan memahami konsep konsep abstrak yang seharusnya dapat lebih mudah diapahami melalui praktik langsung menggunakan alat peraga. Kekurangan ini menjadikan proses pembelajaran IPA kurang optimal dan cenderung monoton.
Melalui kegiatan pengabdian di SDN 113 Kota Jambi, diharapkan mahasiswa dapat membantu menghadirkan inovasi dalam proses pembelajaran, mendampingi guru dalam pemanfaataan teknologi pendidikan serta memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Pengabdian ini tidak hanya memberikan manfaat bagi sekolah dan siswa, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu, mengasah kepedulian sosial, serta menumbuhkan semangat kolaborasi dalam memajukan pendidikan dasar di Indonesia.
METODEÂ
 Kegiatan pengabdian di SDN 113 Kotas Jambi dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang sistematis agar tujuan dapat tercapai secara optimal. Metode yang digunakan meliputi :
1. Observasi dan Identifikasi Masalah, mahasiswa melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi pembelajaran, fasilitas sekolah, serta kebutuhan guru dan siswa. Dari hasil observasi ditemukan keterbatasan media pembelajaran interaktif dikarenakan guru lebih banyak menggunakan buku sebagai media pembelajaran, serta kurangnya alat peraga khususnya pada mata pelajaran IPA.
2. Perencanaan Program seperti, menjalankan proses pembelajaran menggunakan media interaktif seperti powerpoint, membantu guru menjalankan kegiatan kepada siswa seperti literasi menyenangkan dan kegiatan lainnya
Â
Tahapan Pengabdian MBKM di SDN 113 Kota Jambi :
1. Pembuatan Surat Izin :
  Membuat surat izin pelaksanaan MBKM, kemudian mengumpulkannya ke bagian akademik untuk di proses dan ditanda tangani oleh Dekan sebagai bentuk pengesahan kegiatan.
2. Membuat Proposal Kegiatan :
   Menyusun proposal yang berisi rencana kegiatan yang akan dilakukan.
3. Mencari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) :
   Menentukan dan meminta kesediaan dosen pembimbing lapangan  (DPL) untuk mendampingi serta mengarahkan mahasiswa dalam menjalankan kegiatan MBKM agar kegiatan lebih terarah dan terkontrol.
4. Penyampaian Surat Izin Ke Sekolah :
   Menyerahkan surat izin MBKM yang telah ditanda tangani Dekan dan proposal yang telah disetujui oleh DPL  kepada kepala sekolah SDN 113 sebagai permohonan resmi untuk melaksanakan kegiatan MBKM di sekolah tersebut.
5. Menunggu Keputusan Dari Pihak Sekolah :
   Setelah surat dan proposal diserahkan, mahasiswa menunggu tanggapan atau keputusan resmi dari kepala sekolah terkait persetujuan pelaksanaan kegiatan MBKM.
6. Pelaksanaan MBKM di SDN 113 Kota Jambi :
   Setelah mendapatkan izin dari kepala sekolah, mahasiswa kembali ke SDN 113 untuk melaksanakan kegiatan MBKM
PEMBAHASAN
Pelaksanaan kegiatan MBKM di SDN 113 Kota Jambi diawali pada tanggal 9 Juli 2025, dimana mahasiswa mulai beradaptasi dengan lingkungan sekolah melalui kegiatan sederhana seperti membantu merapikan kelas dan mendekorasi kelas agar tampak lebih menarik. Kegiatan ini penting dilakukan karna suasana kelas yang rapi dan menyenangkan dapat meningkatkan semangat belajar siswa sejak awal masuk sekolah.Â
Pada tanggal 10 dan 11 Â Juli 2025, mahasiswa terlibat dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk peserta didik baru. Mahasiswa membantu memperkenalkan lingkungan sekolah, membimbing siswa dalam pengenalan diri sendiri serta mengenal teman baru. Hal ini bertujuan agar siswa merasa lebih percaya diri, nyaman, dan siap mengikuti kegiatan belajar di sekolah.Â
Tanggal 14 Juli 2025 menjadi penutup rangkaian MPLS sekaligus hari pertama masuk kembali ke sekolah. Pada kesempatan ini, mahasiswa membuat photobooth kreatif dari kayu dengan hiasan gambar gambar lucu sebagai media dokumentasi dan kenangan bagi siswa di hari penting tersebut. Inovasi sederhana ini memberikan kesan positif dan menambah semangat siswa untuk memulai tahun ajaran baru.Â
Selanjutnya, pada tanggal 15 Juli 2025, mahasiswa Bersama guru rutin berdiri di depan pagar sekolah setiap pagi untuk menyambut kedatangan siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan motivasi sejak awal hari agar siswa lebih bersemangat mengikuti pelajaran. Sebelum masuk ke kelas, mahasiswa dan guru mengadakan kegiatan literasi menyenangkan dilapangan seperti membaca buku cerita, novel, atau komik secara bersama sama. Hal ini diharapkan dapat menumbuhkan budaya literasi sejak dini.Â
Keesokan harinya, tanggal 16 Juli 2025, kegiatan penyambutan siswa tetap dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan baris berbaris atau kegiatan kepramukaan singkat dan akan dilanjutkan kembali setelah pulang sekolah (khususnya kelas 4, 5, dan 6). Kegiatan ini bertujuan melatih kedisiplinan, kebersamaan, serta kesiapan fisik siswa.Â
Pada tanggal 17 Juli 2025, mahasiswa dan guru melaksanakan kegiatan rutin pagi dengan senam pagi Bersama. Kegiatan ini merupakan uapaya menciptakan generasi sehat, aktif, dan bugar sehinga siswa lebih siap mengikuti pembelajaran di kelas.
Kegiatan pada tanggal 18 Juli 2025 dilanjutkan dengan yasinan Bersama sebelum masuk ke kelas. Kegiatan keagamaan ini bertujuan menanamkan nilai religiusitas, serta membiasakan siswa untuk memulai hari dengan doa, serta memperkuat karakter spiritual mereka.
Selain kegiatan tersebut, mahasiswa juga memberikan pembelajaran anti korupsi kepada siswa kelas 5 dengan tema "Generasi Muda Tanpa Korupsi".Â
Dalam pembelajaran ini, mahasiswa memaparkan penjelasan singkat tentang korupsi, dampak negatifnya serta  cara menolak korupsi sejak dini. Mahasiswa juga memperkenalkan 7 nilai penting anti korupsi yang relevan dengan kehidupan sehari hari.Â
Untuk memastikan pemahaman, siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan mengikuti game edukatif yang berkaitan denga materi anti korupsi yang diajarkan tadi.Â
Sebagai penutup pembelajaran, dibuat sebuah video pendek yang bertema "Generasi Muda Tanpa Korupsi" sebagai bentuk kreativitas sekaligus penguatan pesan moral yang telah dipelajari.
Walaupun dalam pelaksanaan kegiatan MBKM terdapat beberapa kendala yang sulit diatasi, seperti adanya siswa yang ribut saat pembelajaran berlangsung, terjadi pertengkaran kecil antar teman, serta kebiasaan beberapa siswa yang sering bolak-balik meminta izin ke toilet, namun secara umum siswa di SDN 113 Kota Jambi memiliki daya tangkap yang cukup cepat dalam menerima materi yang diajarkan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat hambatan teknis dalam proses belajar mengajar, potensi belajar siswa tetap tinggi dan mampu berkembang apabila didukung dengan pendekatan pembelajaran yang tepat.
Apalagi ketika pembelajaran menggunakan media berbasis PowerPoint, siswa tampak lebih antusias dan tertarik dibandingkan jika hanya menggunakan media pembelajaran berupa buku cetak. Hal ini membuktikan bahwa variasi media interaktif dapat meningkatkan minat belajar siswa serta membantu mereka memahami materi dengan lebih mudah dan menyenangkan.
Secara keseluruhan, rangkaian kegiatan MBKM di SDN 113 memberikan dampak positif, baik dalam menciptakan suasana belajar yang menarik, menanamkan karakter, meningkatkan literasi dan Kesehatan hingga membentuk kesadaran siswa tentang pentingnya nilai anti korupsi. Kegiatan ini juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu, berinteraksi dengan siswa, dan mengasah kemampuan pedagogic di lapangan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI