Mohon tunggu...
putri prajaswani
putri prajaswani Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca, menulis dan mengedit,suka karya fiksi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

kemuhammadiyahan & bela negara

16 September 2025   20:54 Diperbarui: 16 September 2025   20:54 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setelah melakukan papermob pada Sabtu, 13 September 2025, kegiatan Masa Ta'aruf Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta diliburkan selama 2 hari, yaitu pada tanggal 14--15 September 2025. Kemudian dilanjut pada tanggal 16 September 2025, tepatnya pada hari Selasa. Pada hari itu merupakan langkah untuk meresmikan Masa Ta'aruf Mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Setelah diresmikan, para maba UNISA atau disebut UNISA Muda diarahkan untuk menuju Convention Hall Masjid Walidah Dahlan untuk materi.

Materi pertama dibawakan oleh Wakil Rektor III Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, yaitu Prof. Dr. Mufdillah, S.Pd., S.Si.T., M.Sc., yang membahas tentang Kemuhammadiyahan. Organisasi yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan ini memiliki cita-cita untuk mewujudkan negara Indonesia sebagai "baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur", yang artinya "suatu negeri yang baik dan berada dalam ampunan Allah."

Muhammadiyah mengambil prinsip tentang Indonesia sebagai negara hasil kesepakatan (ahdi) seluruh elemen bangsa, sekaligus tempat persaksian (syahadah), dilatarbelakangi oleh jawaban atas tantangan disintegrasi, radikalisme, dan pragmatisme politik, perlunya suatu landasan teologis-ideologis bagi umat Islam, serta Indonesia merupakan negara yang terdiri atas dasar kesepakatan (consensus nasional): Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Serta menegaskan bahwasanya Indonesia bukan darul harb atau darul kufr, tetapi rumah bersama untuk hidup, bekerja, dan beribadah.

Tujuan utamanya adalah meneguhkan komitmen kebangsaan, membuktikan peran umat Islam, menguatkan nilai keislaman dan kebangsaan Indonesia, serta mencegah perpecahan bangsa. Dengan ini, Muhammadiyah memiliki harapan agar umat Islam mampu memberi teladan baik dalam berbangsa dan bernegara, Indonesia tetap tegak sebagai negara yang adil dan makmur, terwujudnya masyarakat utama (khaira ummah) yang menebar rahmat dan manfaat bagi sesama. Dan Muhammadiyah berharap bisa diimplementasikan seperti menjadi saksi dengan amal nyata di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, politik, dan ekonomi, serta melanjutkan perjuangan dengan semangat Islam berkemajuan.

Peran strategis Muhammadiyah di Indonesia yaitu sebagai kekuatan nasional sejak awal berdirinya pada tahun 1912 yang telah ikut dalam pergerakan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Kesimpulannya adalah Indonesia adalah darul ahdi wa syahadah, yaitu tanah air perjanjian leluhur dan tempat kita bersaksi dengan amal saleh membangun bangsa.

Kemudian dilanjut oleh Kompol Leo Nisya Sagita, S.I.K., selaku Kasubditbintibsos Ditbinmas Polda DIY dengan tema Peran Strategis Mahasiswa dalam Upaya Bela Negara di Era Post-Truth.

Sebenarnya, apa itu post-truth? Post-truth adalah sebuah kondisi di mana fakta itu lebih kecil pengaruhnya dibanding dengan emosi dan keyakinan, yang mana itu memunculkan rasa semangat nasionalisme di kalangan masyarakat.

Kemudian, apa sangkut pautnya dengan mahasiswa? Karena mahasiswa itu bisa menjadi agen perubahan dan penjaga nilai bangsa dengan menggerakkan perubahan positif dalam masyarakat, juga merupakan kekuatan untuk Indonesia di masa depan, kemudian penjaga nilai luhur Pancasila, dan mengawasi pergerakan pemerintahan serta pembangunan demokratis. Kita sudah diajarkan dan dipahamkan melalui materi Pendidikan Kewarganegaraan yang selalu ada dari kita kecil hingga sekarang, bahwasanya bela negara itu wajib bagi setiap warga Indonesia, terutama bagi kita mahasiswa yang akan meneruskan bangsa Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun