aku mengunyah kacang,
dari butir-butirnya---
aku melihat warna tanah yang tinggal di sekujur tubuh,
aku menemukanku seperti kacang,
yang tumbuh, berdaun, dan berbuah,
buahnya dikunyah oleh siapa saja yang dahaga---
meneguk manisnya, siapa saja yang lapar---
mengencangkan perutnya,
dan aku kunyah diriku,
melumat bentuk dan rasanya---
menjadi senyawa asal dari segala.
2025/ P.N. Estu
Dari kesederhanaan, kudapan siang ini bermenu kacang-aku belajar makna tumbuh, berbagi, kembali, dan melebur ke dalam asal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI