Mohon tunggu...
Putri Nabila
Putri Nabila Mohon Tunggu... -

Politik & Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aksara Menuju Bahagia

3 Maret 2018   10:32 Diperbarui: 3 Maret 2018   11:45 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya @senjahatimu (Instagram)

Dalam aksara hatiku tertumpah, tertarik tarik rintih, memekakan perasaan

protes karena rampasan hak hak perempuan berderap lewat

menerpa kasus ketidakadilan. Kilas kilas duka kembali,

mengenai paksa, memar, dan perkosa membekas sanubari.

Oh sungguh -- tanpa sarang duka tiada pernah menetas bahagia.

Tiada kau rasa bahagia tanpa pernah mengenal duka sebelumnya. Dentuman sakit hati,

di iringi ketukan bahagia di ujung lain lorong semesta yang tak akan kau kira.

Bahagia itu datang terkikik renyah di lekuklekuk syukur, sesederhana,

bias hujan yang tak terlihat dikala jatuh. Memupuk bekal, menuju bahagia,

tak cukup hanya dengan menyandera duka, syarat ampuh yang terpenting musti bersyukur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun