Mohon tunggu...
Putri Lomo
Putri Lomo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apakah Jurnalisme Multimedia Bagian dari Jurnalisme Online?

19 September 2021   18:12 Diperbarui: 19 September 2021   18:16 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kuliahdimana.id

Internet melahirkan dua platform baru dalam media massa yaitu jurnalisme online dan jurnalisme multimedia.

Jauh sebelum adanya internet, media massa hanya terbatas pada media cetak (surat kabar, majalah) dan media penyiaran (televisi dan radio).

Kemunculan internet membuat media massa mengalami perkembangan dan menghadirkan media massa online atau jurnalisme online. 

Kehadiran jenis media massa baru ini disambut baik oleh masyarakat. Bahkan sekarang jurnalisme online telah menjadi media massa terfavorit bagi sebagian besar masyarakat.

Seiring berjalannya waktu, praktik multimedia pun mulai diterapkan pada jurnalisme online . Lalu apakah jurnalisme multimedia merupakan bagian dari jurnalisme online atau kedua hal ini merupakan bagian media massa yang berdiri sendiri ?

Jurnalisme Online 

Jurnalisme online merupakan sebuah proses penyampaian informasi secara daring menggunakan teknologi internet.

Jurnalisme online menjadi generasi media massa baru setelah jurnalisme konvensional. Kecepatan, dan kemudahan dalam mengakses merupakan salah satu karakteristik jurnalisme online yang memudahkan penerbit maupun pemirsanya.

Penerbit online mampu menerbitkan dan mengarsipkan suatu artikel untuk dapat dilihat sekarang ataupun nanti.

Sebenarnya media konvensional juga bisa melakukannya tetapi jurnalisme online melakukan hal tersebut lebih cepat dan mudah.

James C. Foust menjabarkan beberapa karakteristik yang ada pada jurnalistik online sebagai berikut,

1. Audience Control

Pembaca berita online dimungkinkan untuk memilih berita sesuai yang ia inginkan. Mereka dapat dengan mudah dan cepat berpindah  dari berita satu ke berita lain atau website satu ke website yang lain.

2. Nonlienarity

Berita yang diterbitkan oleh jurnalisme online dapat berdiri sendiri. Pembaca tidak diharuskan untuk membaca secara berurutan mengikuti waktu berita tersebut terbit. Contohnya seperti kita yang masih bisa membaca berita yang telah terbit dua-tiga tahun lalu.

3. Storage and retrieval

Berita yang diterbitkan oleh jurnalisme online masih terus tersimpan atau terarsipkan dalam portal berita tersebut dan bisa diakses kembali oleh pembaca. Contohnya seperti kita yang masih bisa membaca berita yang telah terbit dua-tiga tahun lalu di kompas.com.

4. Ruang tanpa batas

Jurnalisme online tidak membatasi jumlah berita yang akan dipublikasikan. Selain itu dalam penulisan berita jumlah huruf,dan kata/kalimat juga tidak memiliki batasan penggunaan. Namun perlu diingat bahwa dalam penulisan berita online dituntut untuk bersifat ringkas. Mengingat kesibukan dan waktu yang dimiliki oleh pembaca berbeda-beda.

5. Kesegeraan dan kecepatan

Jurnalisme online mampu menyampaikan sebuah informasi secara cepat kepada pembacanya. Teknologi internet menjadi alat tercepat untuk menyebarluaskan informasi.

6. Multimedia Capability

Jurnalisme online tidak hanya menampilkan berita dalam satu format saja (teks) melainkan dapat menggabungkan minimum tiga format dalam sebuah berita. Format tersebut mencakup teks, gambar, audio, video, dan grafis.

7. Interaktivitas

Jurnalisme online memungkinkan pembaca dan jurnalis melakukan interaksi dalam sebuah berita. Hal ini ditandai dengan disediakannya kolom komentar di setiap unggahan berita. Selain itu adanya fasilitas media sosial membuat pembaca dapat menyebarkan informasi tersebut melalui akun media sosialnya. Hal ini memungkinkan jurnalisme online memperoleh peningkatan jumlah pembaca.

Jurnalisme Multimedia

Pada penjabaran karakteristik jurnalisme online, sebenarnya kita sudah dapat memahami bahwa jurnalisme multimedia merupakan bagian dari jurnalisme online.

Praktik multimedia  menjadi salah satu roh dalam hidup jurnalisme online. 

Makanya pada praktinya jurnalis berita online tak hanya menuliskan dan menampilkan foto dalam sebuah berita. Melainkan mereka juga melengkapinya dengan menambahkan audio, video serta grafis.

Sumber: Cnnindonesia.com
Sumber: Cnnindonesia.com

Jurnalisme multimedia dapat disebut juga dengan jurnalisme online.

Namun tidak semua jurnalisme online termasuk dalam kategori jurnalisme multimedia. 

Jurnalistik online dapat masuk ke dalam kategori jurnalisme multimedia ketika media tersebut  memuat minimal tiga jenis format berita.  Contohnya cnnindonesia.com yang memuat berita dalam tiga jenis format yaitu teks, foto, video, dan infografis.

Sebelum terjadinya konvergensi medium, tiap-tiap medium yang ada di era konvensional saling menyingkirkan satu sama lain .

Layaknya proses penulisan berita cetak akan disingkirkan dengan kehadiran berita suara pada radio.

Dengan menggunakan radio, jurnalis hanya perlu menyampaikan informasi dengan cara mengeluarkan suara.

Ia tak perlu lagi mendengar, mencatat, menafsirkan lalu mencetak berita tersebut agar dapat disebarkan ke masyarakat.

Lalu hadirlah medium televisi yang menyingkirkan fungsi medium radio. Siaran melalui televisi hanya perlu memberikan tambahan informasi yang tidak dapat ditampilkan secara visual.

Dari sini dapat terlihat bahwa jurnalisme multimedia hadir sebagai hasil dari konvergensi medium-medium yang pada era konvensional mereka saling menyingkirkan fungsi satu sama lain.

Kehadiran internet membuat jurnalistik multimedia semakin efektif untuk digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun