Mohon tunggu...
Putri Haryanti
Putri Haryanti Mohon Tunggu... Fairy Dust

Creative Storytelling | Traveling | Cultural Exploration

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Biduk-Biduk: Daerah Tenang dengan Sinyal Terbatas

20 Mei 2025   17:43 Diperbarui: 21 Mei 2025   17:35 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Biduk-Biduk, Kaltim (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pagi kami dimulai dengan melanjutkan perjalanan road trip Kaltim di hari ke-2. Saya berangkat dari Bontang pukul 7 pagi.

Tujuan kami selanjutnya adalah Biduk-Biduk. Jika kalian melihat peta Kalimantan Timur, Biduk-Biduk berada tepat di ujung timurnya. Daerah ini masih sangat asri, namun akses menuju ke sana cukup sulit. Untuk mencapai tempat ini dari Bontang, dibutuhkan waktu sekitar 7-8 jam perjalanan.

Dari Lumpur ke Sungai: Episode Menegangkan Menuju Biduk-Biduk

Kondisi jalan yang kurang bagus menjadi tantangan utama dalam perjalanan kami kali ini. Banyak jalan berlubang yang tergenang air, berlumpur, dan masih banyak rintangan lainnya. Dari Bontang ke Biduk-Biduk sebenarnya terdapat dua jalur alternatif: jalur penyeberangan yang melewati hutan sawit, dan jalur berkelok yang melalui area pertambangan. Keduanya sama-sama sulit dilalui. Untuk perjalanan pergi ini, kami memilih jalur sawit.

Setelah menempuh perjalanan selama tiga jam dari Bontang, kami sampai di sebuah sungai yang terletak di tengah-tengah perkebunan sawit. Di sinilah tantangan berikutnya menanti: kami harus menyeberang menggunakan perahu---bukan hanya orangnya, tetapi juga mobil yang kami tumpangi! Ya, mobil kami akan dinaikkan ke atas perahu untuk menyeberangi sungai.

Perjalanan menuju Biduk-Biduk (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Perjalanan menuju Biduk-Biduk (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tempat ini dikenal dengan nama Pelabuhan GM. Jujur, saya sendiri baru tahu dari teman bahwa ada pelabuhan seperti ini di Kalimantan. Awalnya, ketika mendengar bahwa mobil akan diseberangkan menggunakan perahu, saya mengira kami akan menggunakan kapal feri. Ternyata saya salah. Mobil dan motor di sini diseberangkan menggunakan perahu kayu. Perahu kecil mampu memuat dua mobil dan tiga motor, sedangkan perahu besar bisa membawa hingga empat mobil dan tiga motor sekaligus.

Sayangnya, saat kami tiba, debit air sedang surut. Kami tidak bisa langsung menyeberang dan harus menunggu sekitar empat jam hingga air pasang kembali dan perahu bisa beroperasi.

Empat jam pun berlalu, dan akhirnya air mulai pasang. Jalur penyeberangan kembali dibuka. Kami segera bergegas naik ke mobil yang akan diangkut menggunakan perahu kayu tadi.

Sebenarnya, waktu yang dibutuhkan untuk menyeberang hanya sekitar 10 menit saja---ya, jaraknya memang sangat dekat. Namun karena kondisi air yang tak terduga ini, waktu kami cukup banyak terbuang hanya untuk menunggu air pasang.

Menyebrangkan mobil dengan perahu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Menyebrangkan mobil dengan perahu (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun