Mohon tunggu...
Putri EkaSari
Putri EkaSari Mohon Tunggu... Karyawati

Semoga menulis menjadikan amal shalih yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Shalawat dan Getar Rindu Rasulullah di Raudhah-Madinah

5 September 2025   22:08 Diperbarui: 19 September 2025   01:34 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pribadi Masjid Nabawi, diambil dari pajangan di rumah

Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad..

(Ya Allah limpahkanlah rahmat atas junjungan kami, Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarga Nabi Muhammad SAW)

Lantunan Sholawat Nabi Muhammad SAW berkumandang dengan penuh cinta di hari istimewa. Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal. 

Bahkan kala Rasulullah SAW lahir dan hadir ke dunia, disambut dengan gegap gempita oleh para malaikat-malaikat Allah. Beberapa riwayat mengungkapkan bahwa Arasy Allah pun sampai bergetar, karena meluapkan kebahagiaan dan kegembiraannya atas kelahiran beliau yang menjadi Nabi terakhir, penutup dari para nabi. (Youtube dan google.com).

Shalawat pun semakin terasa syahdu hingga memenggetarkan hati yang diliputi rindu pada sosok teladan umat muslim ini. Gema cinta pun menelusup dalam dada, saat lisan menyenandungkan sholawat di tempat yang istimewa, Raudhah-Madinah. 

Assalammualaika ya Rasulullah... Assalammualaika ya HabibAllah... Saya datang ya Rasulullah.. Meski kita terpisah ruang dan waktu.

Dan getaran ini memancarkan energi hingga menembus langit. Selayaknya Nur (cahaya) yang membuat hati ini terasa tenang, tentram, nyaman terutama dekat area makam disemayamkannya jasad Nabi Muhammad, Rasulullah SAW. 

Tempat yang merupakan dambaaan kaum muslim di seluruh dunia, dimana kita dapat berjumpa dan melampiaskan kerinduan dengan Muhammad SAW, Nabi Allah yang nantinya akan memberikan syafaat bagi umatnya di hari Akhir kelak (HR Muslim).  

Mengapa Raudah-Madinah adalah tempat yang istimewa?

Raudhah adalah tempat yang mulia dan istimewa. Meskipun lokasinya ribuan kilometer dari Indonesia, bahkan harus menempuh perjalanan udara sekitar 9 jam. Raudhah terletak di salah satu area masjid Nabawi, tempat yang dahulunya adalah rumah Rasulullah Muhammad SAW.

Area dalam Raudah, Gonews.com
Area dalam Raudah, Gonews.com

Di sinilah sekitar 1400 tahun yang lalu, Rasulullah SAW hidup bersama istrinya. Beribadah, sholat, menerima wahyu, berdakwah dan juga sholat bersama para sahabat. 

Kemudian Beliau juga wafat di ruangan tersebut, tepatnya dipangkuan Aisyah RA, istri beliau. Dan Sesuai kebiasaan para nabi, jenazah beliau dimakamkan persis di tempat wafatnya. 

Keutamaan lain Raudah adalah ada dalam hadis Rasulullah SAW :  Di antara rumahku dan mimbarku adalah Raudhah (taman) di antara taman-taman surga. (HR Bukhari)

Sehingga sangat disunahkan memperbanyak ibadah di Raudhah. Dan Subhanallah.. Dengan Izin Allah, beruntungnya saya dapat menjejakkan kaki, dan melaksanakan shalat di sana. 

Dimana keutamaan shalat di Masjid Nabawi adalah 1000x dibandingkan shalat di masjid lain. Sehingga membuat banyak umat muslim berbondong-bondong untuk singgah dan beribadah shalat di sana.

Untuk masuk ke area Raudah ini. Kita bisa mengikuti arahan dari travel Umroh-Haji, atau melalui aplikasi Nusuk/ Tawakalna. Dan rombongan umroh Saya masuk melalui pintu utama Raudhah, yaitu pintu 25. 

Dengan mengikuti ketentuan jam kunjungan Raudah di pagi hari, setelah Shubuh yaitu sekitar jam 08.00-11.00 ( sebelum Zuhur). Atau setelah salat Isya sampai pukul 12.00 malam (untuk rombongan Umroh Wanita).  Sedangkan untuk jamaah laki-laki, jadwalnya adalah setelah pukul 02.00 dini hari hingga Subuh dan setelah pukul 11.30 hingga Isya (jadwal bisa berubah-ubah tergantung peraturan pemerintah Arab Saudi).  

Saat saya berziarah dan shalat di Raudah, sebelum jam 8 pagi. Kami sudah siap di pintu sebelum memasuki Raudhah, sambil menungu, kami disunahkan untuk banyak berzikir dan bershalawat. 

Setiap orang yang berziarah di Raudhah berlomba mengamalkan firman Allah SWT: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS Al-Ahzab : 56)

Keutamaan Shalawat kepada Rasulullah SAW

Begitu banyak hadis yang meriwayatkan tentang pentingnya bershalawat kepada Rasulullah. Selain ini adalah sebagai bentuk cinta, penghormatan kita umat muslim yang menganggap Rasulullah sebagai sosok teladan dalam kehidupan.

"Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh Sholawat, menghapus darinya sepuluh dosa dan mengangkat derajatnya sepuluh derajat." (HR. Ahmad dan HR An Nasa'i). 

Masya Allah.. Shalawat adalah amalan yang sangat istimewa yang dapat mengundang segala kebaikan dan keberkahan dunia akhirat. Bayangkan saja 1x sholawat diberkahi Allah dengan 10 ampunan dosa dan 10 derajat rahmat, salah satunya diberikan hidayah, diringankan beban yang menyesakkan dada, diangkat kemuliaan kita, dinaikkan derajat kita, diberikan Allah rahmat di dunia, dimudahkan sakarotul maut, dilapangkan kubur kita kelak. Allah pun kelak memudahkan hisab kita di padang mahsyar, dimudahkan saat melewati shiratal mustaqim, serta dimudahkan untuk masuk surga (Kajian Ustad Hanan Attaki-Youtube)

Maka tak heran di Raudhah sangatlah penuh atmosfir keharuan, getar kerinduan akan menyeruak selama memasuki area Raudah. Sehingga isak tangis jamaah, terutama jamah wanita yang hanyut akan rasa cinta kepada Rasulullah, terasa mengharu biru di dalam Raudhah. 

Karena barangsiapa yang bershalawat kepada Rasulullah, kelak kita dikenali sebagai umatnya dan akan mendapatkan syafa'at dari Rasulullah di hari akhir kelak. Sesuai hadits Rasulullah "Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).

Kami mendamba, berebut ingin dikenali oleh sosok Rasulullah yang agung, meski jaraknya terpisah jauh beberapa ribuan tahun lalu. Hari ini 12 Rabiul Awal dilahirkan dan kemudian bulan Juni 632M (11H), Rasulullah SAW wafat di Raudah.

Dan Saya adalah salah satu di antara banyak orang yang mengantri ingin sholat (sholat di dekat mimbar nya adalah paling utama). Ketika kepala Saya bersujud di atas sajadah hijau Raudhah yang harum sekali wangi kasturi, rasanya sungguh nikmat tiada tara. Seketika aura kedamaian menelusup diam-diam.

Dan terasa gelontorlah segala beban dan lara yang menyesakkan dada. Perasaan nyaman mengalir dalam aliran darah, hingga rasanya ingin berlama dahi ini menempel di atas sajadah, dan nyaris saya enggan mengangkat kepala darinya.

Hal ini memang kerap terjadi pada hampir semua jamaah lain. Maka ustadzah pembimbing kami pun menyarankan untuk shalat tidak terlalu lama dan bergantian, sehingga jamaah lain yang memiliki hak sama juga ikut kebagian untuk shalat.

Di sinilah kita dapat mengambil hikmah, bahwa ditempat yang suci pun kita akan diuji. Tentang kesabaran, mendahulukan kepentingan orang lain dan tidak egois.  

Shalat yang disarankan saat berada di area dalam Raudhah adalah shalat sunah Taubat dan Shalat Hajat. Lewat ibadah ini, ungkapkanlah segala kerinduan kepada Rasulullah, serta doa dan harapan kepada Allah di tempat yang mulia, di sisi Rasulullah.

Menurut saya, sangat penting memurnikan niat saat kita shalat di Raudah. Luruskan pikiran dan niatkan untuk mengharap ridho Allah, mendapat syafaat dari Nabi Muhammad SAW. Bukan untuk mengkhultuskan Nabi atau benda-benda keramat (contoh: Makam Nabi Muhammad), sehingga kita dijauhkan dari perilaku syirik (menduakan Allah).

Tampak luar Makam Rasulullah, Ventourtravel.com
Tampak luar Makam Rasulullah, Ventourtravel.com
Saat kita berada di Raudhah, terdapat Askar (penjaga) yang siap siaga mengawasi saat shalat di Raudhah (karena antrian sangat panjang di jam Pagi). Maka sebaiknya ketika ingin berdoa, berdoalah dalam posisi bersujud (posisi duduk dianggap sudah selesai shalat,  dan akan diminta keluar dari antrian, untuk bergantian posisi dengan jamaah lain).

"Hajjah... Hajjah.. " Sambil menunjuk-nunjuk memberi isyarat dengan tongkat ke arah pintu. Askar wanita akan dengan tegas menyeru, mengusir rombongan jamaah yang dianggap sudah selesai shalat. Dan dipersilahkan keluar dari area Raudah.

Ketika mengingatnya, hati rasanya ingin datang lagi. Kangen untuk kembali ke sana. Semoga kelak saya, keluarga dan para kompasianer (pembaca) juga bisa beribadah dan ziarah ke makammu ya HabibAllah..

Dari sepenggal kisah singkat ini, semoga menambah Kecintaan kita kepada Rasulullah dengan memperbanyak Sholawat kepada Rasulullah SAW, sang kekasih Allah beserta keluarga dan sahabatnya. Serta tak lupa mengikuti sunnah Rasulullah, diantaranya membaca Al Qur'an, berzikir dan bersedekah.

 #PutriEkaSari Jakarta, 05 September 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun