Mohon tunggu...
Putri Ardilla
Putri Ardilla Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar smk

Seorang penulis buku "Self Love", cerpen dan puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Embun pagi

12 Maret 2023   18:44 Diperbarui: 12 Maret 2023   18:47 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

   Setelah dipikir pikir tidak mungkin gadis itu akan didalam tenda sendirian ia harus berani untuk mengendalikan rasa takutnya bukankah tujuan utamanya ya itu? Itulah yang ada dibenak gadis tadi sebut saya iya Fadilah seorang wanita muslimah yang sifatnya sangat lemah lembut dan anggun.perbedaan yang sangat mencolok dari dian yg sangat tomboy dan ceplas-ceplos.

      Setelah kejadian itu mereka terlihat sangat akrab sekarang, bahkan Dian meminta maaf karena ia sudah menyebutkan 'sok memakai cadar segala' tentu saja Fadillah sudah memaafkan nya bahkan sebelum dian meminta nya.

     Bahkan selama dicamp mereka selalu berdua, hingga anggota kelompok lain heran, karena kemaren mereka sangat dingin sekali sifatnya bahkan seperti musuhan terlebih si dian.

    Pagi itu saat embun masih tersisa dipucuk daun, Dian dan Fadillah berjalan jalan mengingat hari ini hari terakhir youth camp,"senang bisa mengenal mu dillah,aku harap kita bisa jadi sahabat, hingga nanti bukan hanya hari ini, banyak hal yang aku bisa pelajari darimu, lihatlah baru 3 hari aku bersama mu kau sudah banyak melakukan perubahan terhadap ku,menjadi sedikit lebih baik dari sebelumnya, kau seperti malaikat yang diturunkan Tuhan untuk membantu ku berubah menjadi lebih baik" ujar dian tiba-tiba Fadillah agak terkejut mendengar apa yang dituturkan dian kepadanya"hei, senang juga berkenalan bersamamu tapi tak perlu hingga menyebut ku seorang malaikat,aku hanyalah manusia biasa yang taat terhadap ajaran dan larangan Tuhan yang maha esa,dan memang tugasku untuk selalu mengajak teman teman ku berbuat kebaikan,jadi please tak perlu menyebut ku seorang malaikat"jawab Fadillah"Tutur katamu sangat rendah hati sekali Dillah aku kagum dengan mu" "Terima kasih dian".....hening setelah mereka berkata seperti itu, hanya ada suara gesekan sepatu dijalan saja yg mampu terdengar.

     And Finally hari ini adalah hari terakhir youth camp selama 3 hari dihutan belantara, mereka semua diminta untuk merubuhkan tenda masing-masing untuk dikemas kembali,namun kali ini dian sudah tak jengkel karena sudah ada yang membantu nya,why?dia kemaren tidak ada yg membantu? Karena saat itu Fadillah baru datang dan ia tak tau ia masuk kelompok mana,dan anggota lain tidak ada yang bisa mendirikan tenda.

    "Baik Semuanya Silahkan berkumpul didepan saya untuk penutupan camp"ujar panitia mengintruksikan semua anggota camp"Terimakasih untuk seluruh peserta youth camp yang telah mengikuti kegiatan ini dengan semangat,ceria luar biasa, semoga kita dipertemukan lagi dilain waktu dan tak cukup sampai disini saja saya ingin kita nanti mengadakan reuni untuk mengingat acara ini."ujar panitia menutup acara.

    Perpisahan didunia bukan lah akhir dari segalanya, selama mereka masih hidup mereka masih memiliki kesempatan untuk bertemu kembali ntah kapan pun itu tpi pasti, itulah yang dijalani dian dan Fadillah sekarang setelah acara youth camp selesai sekarang mereka benar-benar menjadi sahabat yang sangat akrab perbedaan yang menjadikan mereka seperti ini, mereka berdua tak menyangka bisa seakrab ini, mereka bersyukur karena telah dipertemukan di saat acara youth camp hari itu.

    Setitik embun pagi yang masih berada dipucuk daun lah yang menjadi saksi bisu mereka berdua menjadi sahabat.....

Embun yang cantik


TAMAT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun