Mohon tunggu...
Putra Pujangga
Putra Pujangga Mohon Tunggu... -

Menulis syair dan puisi cinta maupun puisi lainnya untuk dibagikan kepada semua orang sebagai pengobat hati dan memperluas cakrawala pemikiran tentang cinta maupun kehidupan yang indah dan bermakna. Love is something very mysterious, highly anticipated all the creatures on this earth, but that does not goto the love will always be crying all the time. Universal Love is the language of the infinite in Religion Group of the tribe as well.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Sudut Hati yang Terdalam

17 Desember 2010   18:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Add caption Di sudut hati yang terdalam.. Telah terukir cintamu , Biarpun tak seindah keinginan Tetapi ..akan selalu aku jaga , Agar tak pernah padam nyalanya Sampai raga telah sirna ***** Namun...sekuat apapun genggaman Bila keinginan tak sejalan , Dan ego mengalahkan rasa cinta.. Maka cintapun akan runtuh..jatuh , Karena badai diri , lebih dasyat.. Dari badai sebesar apapun **** Jika memang cinta yang ada.. Adalah cinta sejati , Tak akan mungkin serapuh daun kering Yang begitu mudah terhempaskan Hanya oleh angin dan keadaan *** Dan seharusnya cinta sejati.. Akan terus bertahan di terpaan badai , Gelapnya keadaan ataupun keinginan lebih Karena berpegang pada hakikat .. Cinta adalah saling berbagi.. Di hidup dan setelah mati.. * Rasa cinta yang terjaga.. Hanyalah sebuah keinginan , Tetapi bila kenyataan tak berkehendak Biarlah , daun yang kering tertiup angin Kemanapun akan berlabuh Semoga cinta menemukan jalannya Dalam naungan kebahagiaan ** Aku akan terus bertahan.. Pada sebuah keyakinan Bahwa cinta selalu memancarkan sinarnya Memberikan kebahagiaan .. Yang takkan runtuh oleh keadaan Dan selalu menghadirkan keindahan , Di dalam rasa maupun jiwa .


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun