Mohon tunggu...
Puti Zhafira Zahra
Puti Zhafira Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi President University, Konsentrasi Public Relation and Digital Media

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tumblr, Sampah dan Pantai: Cerita dari Aksi Mahasiswa Ilmu Komunikasi

20 Mei 2025   04:40 Diperbarui: 20 Mei 2025   02:29 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanjung Pakis, Karawang -

Kalau kamu pikir pantai cuma soal sunset cantik dan ombak yang bikin pikiran adem, coba mampir ke Tanjung Pakis. Di balik angin sepoi-sepoi dan hamparan pasir yang menggoda buat piknik, ada pemandangan yang nyesek: tumpukan sampah rumah tangga berserakan di sepanjang garis pantai. Yes, plastik di mana-mana. Lautnya sih masih biru, tapi makin lama, birunya tenggelam di bawah sampah yang makin jadi-jadi.

Nah, ini bukan cuma cerita sedih tanpa solusi. Pada Sabtu, 3 Mei 2025, ada yang beda di sana. Bukan acara konser, bukan juga CFD, tapi aksi bersih pantai “Sweep the Shore” yang diinisiasi anak-anak kece dari Prodi Ilmu Komunikasi President University. Total ada 150 peserta! Mulai dari mahasiswa, dosen, warga lokal, sampai perwakilan pemda, semua turun tangan. Literally, tangan mereka nyemplung ke pasir, ambilin plastik, botol, bungkus ciki, dan segala rupa.

Dan jangan salah, ini bukan aksi pungut sampah yang ngebosenin. Ada juga kompetisi ngumpulin sampah terbanyak, kampanye online “Add Yours: #ManaTumblrLo?” di Instagram, sampai edukasi ke sekolah-sekolah. Keren kan?  

Sekecil apa pun tindakan, kalau konsisten, bisa berdampak. Dan itu bisa dimulai dari siapa pun,” - Abhirama S.D. Perdana, dosen Ilmu Komunikasi yang ikut nyemplung bareng mahasiswa.

Hasilnya? 15 kantong besar sampah berhasil dikumpulin oleh 60 relawan. Mayoritas? Ya tentu aja, sampah rumah tangga. Artinya, kita semua punya andil dan tanggung jawab untuk stop memperlakukan laut kayak tempat sampah raksasa.  

Lucunya (atau ironisnya?), walau pantai ini nggak rame tiap hari, warga tetap ngarep pengunjung datang biar ekonomi jalan. Saat aksi ini digelar, banyak warga yang buka lapak jualan. Jadi kegiatan bersih-bersih ini bukan cuma soal lingkungan, tapi juga ngasih harapan baru buat ekonomi lokal. 

Aksi ini juga nyambung ke Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) nomor 14: menjaga ekosistem laut. Tapi masa harus nunggu PBB dulu baru kita gerak? Kamu juga bisa mulai dari hal simpel banget. Nih contohnya: 

1. Bawa tumblr sendiri, tolak minuman botol sekali pakai 

2. Bilang “enggak” ke sedotan plastik di kafe 

3. Cari tempat sampah sebelum buang bungkus makanan 

4. Ikut gerakan kecil kayak #PlastikEnggaAsyik atau bahkan bikin campaign sendiri! 

“Ini bukan cuma tugas kuliah, ini latihan jadi manusia yang peka,” lanjut Pak Abhirama. 

Jadi, next time kamu mau ke pantai, pikirin ini: kamu datang buat healing atau ninggalin jejak sampah? 

Karena laut kita bukan tempat sampah, dan kamu, yes kamu! punya peran besar buat jaga warnanya tetap biru.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun