2. Pelelehan Batuan: Batuan lempeng samudra yang kaya akan mineral besi terpapar tekanan dan temperatur tinggi di dalam mantel bumi. Hal ini menyebabkan batuan tersebut mengalami dehidrasi dan pelelehan parsial.
3. Pembentukan Magma: Pelelehan ini menghasilkan magma andesit yang kaya akan silika dan air. Magma andesit ini memiliki massa jenis yang lebih ringan daripada batuan di sekitarnya, sehingga ia cenderung naik ke atas mencari celah untuk keluar ke permukaan bumi.
4. Letusan Gunung Berapi: Saat magma naik, ia mendorong batuan di atasnya, menyebabkannya terlipat dan terangkat. Proses ini disebut pengangkatan (uplift). Pengangkatan batuan secara bertahap selama jutaan tahun, membentuk gunung berapi. Tekanan gas dan uap air yang terperangkap di dalam magma mendorongnya keluar dengan kekuatan yang besar, sehingga terjadilah letusan gunung berapi.
- Perubahan iklim lokal, Pergeseran lempeng tektonik, yang merupakan pergerakan konstan lempeng-lempeng penyusun kerak bumi, memiliki pengaruh signifikan terhadap iklim lokal di berbagai wilayah. Pengaruh ini dapat terjadi melalui berbagai mekanisme, seperti:
1. Pembentukan Pegunungan:
- Pergerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan pembentukan pegunungan, yang dapat memengaruhi pola angin dan curah hujan di wilayah sekitarnya. Pegunungan tinggi dapat bertindak sebagai penghalang bagi massa udara, menyebabkan pola curah hujan yang berbeda di sisi leeward dan windward.
- Contohnya, Pegunungan Himalaya di Asia memblokir aliran angin muson dari Samudra Hindia, menyebabkan curah hujan yang tinggi di sisi selatan pegunungan dan curah hujan yang rendah di sisi utara.
2. Aktivitas Vulkanik:
- Aktivitas vulkanik, seperti letusan gunung berapi, dapat mengeluarkan gas dan partikel ke atmosfer, yang dapat memengaruhi iklim lokal dan global. Emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana dari gunung berapi dapat berkontribusi pada pemanasan global.
- Letusan gunung berapi besar juga dapat menyebabkan pendinginan global sementara, karena partikel yang dikeluarkan ke atmosfer dapat menghalangi sinar matahari.
3. Gempa Bumi dan Tsunami:
- Gempa bumi dan tsunami yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik dapat memicu perubahan drastis pada lingkungan lokal. Gempa bumi dapat mengubah topografi daratan, yang dapat memengaruhi pola aliran air dan curah hujan. Tsunami dapat membawa air laut ke daratan, merusak ekosistem pesisir dan mengubah pola iklim lokal.
4. Pergerakan Lempeng Samudra:
- Pergerakan lempeng samudra dapat memengaruhi arus laut, yang memainkan peran penting dalam mendistribusikan panas di seluruh bumi. Perubahan arus laut dapat menyebabkan perubahan pola cuaca dan iklim di wilayah pesisir.
- Contohnya, Arus Teluk di Atlantik Utara membawa air hangat ke Eropa, membantu menjaga iklim yang lebih hangat di wilayah tersebut.
Perubahan Iklim Lokal yang Diakibatkan:
Pergeseran lempeng tektonik dapat menyebabkan berbagai perubahan iklim lokal, seperti:
- Perubahan pola curah hujan: Curah hujan dapat meningkat atau menurun di wilayah tertentu, tergantung pada lokasi dan jenis pergerakan lempeng tektonik.
- Perubahan suhu: Suhu rata-rata di wilayah tertentu dapat meningkat atau menurun, tergantung pada berbagai faktor seperti aktivitas vulkanik dan perubahan arus laut.
- Perubahan pola angin: Pola angin dapat berubah, yang dapat memengaruhi pola cuaca dan iklim di wilayah tertentu.
- Perubahan tingkat laut: Pergerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan perubahan tingkat laut, yang dapat memengaruhi wilayah pesisir.
