Pengembangan sektor pangan dengan cara tersebut juga bisa meningkatkan produksi dari panen padi. Langkah ini cocok diterpkan pada daerah yang kondisi tanahnya miring. Seperti tebing, pegunungan atau lahan lainnya. Sehingga produksi padi dapat lebih dioptimalkan. Selain itu masyarakat di daerah tersebut tidak melulu menanam sayuran saja.
2. Pengembangan Sektor Pangan Dengan Tanam Padi Hidro Organik
Memang Indonesia bahan pangan utama masyarakatnya adalah beras. Namun, tidak semua daerah tanahnya dapat ditanami padi. Nah dengan kondisi ini tentunya baik pemerintah maupun masyarakat harus melakukan inovasi cara bertani. Seperti yang sudah mulai dilakukan oleh beberapa daerah luar jawa, yaitu sistem tanam padi hidro organik.
Pengembangan sektor pangan dengan sistem ini sekaligus menjawab atas masalah bagi daerah dengan tanah yang tandus. Dengan sistem hidro organik masyarakat tidak perlu lagi mempermasalahkan lahan tanam. Karena sistem ini cukup dengan media cup yang diisi dengan tanah seperti menanam tanaman pada umumnya. Jadi tidak perlu lagi repot mencangkul ataupun proses lainnya.
Cara hidro organik juga multi fungsi, karena air yang digunakan bisa dijadikan untuk budidaya ikan. Hal tersebut akan semakin menguntungkan selain panen padi jiga panen ikan tentunya. Kotoran dari ikan uga bisa dijadikan pupuk organik. Karena kotoran tersebut mengadung nutrisi yang sangat bagus untuk pertumbuhan padi.
Pengembangan sektor pangan dengan cara ini juga menghasilkan padi yang lebih sehat, karena tidak menggunakan obat yang mengandung pestisida. Padi organik juga nilai jualnya lebih tinggi dari pada padi konvensional. Biasanya orang kota yang cenderung memilih pangan yang organik. Sehingga dengan cara hidro organik akan lebih menghasilkan uang yang lebih banyak juga.
Keuntungan dengan cara hidro organik juga dapat mengurangi biaya perawatan. Dengan metode ini petani tidak perlu lagi menyiangi rumput. Tidak perlu lagi menyemai bibit, karena penanaman dilakukan dengan cara tabilah. Tabilah merupakan metode tanam bibit langsung. Jadi bibit padi langsung di tanam pada cup. Cukup menanam dua buah biji padi saja pada setiap media.
Metode pengembangan sektor pangan dengan hidro organik juga dapat menghemat biaya bibit. Karena apabila dengan pertanian konvensional satu tancap dapat berisi banyak bibit justru hidro organik lebih irit. Jika bertani padi biasanya harus dikerjakan banyak orang, maka dengan hidro organik dapat mengurangi jumlah pekerja.
Peningkatan pangan terutama produksi beras dengan metode patut dipertimbangkan. Karena selain praktis juga hasil panen tidak kalah dengan pertanian konvensional. Pemerintah harus mensuport inovasi ini dengan memberikan bantuan misalnya dalam pembuatan media paralon atau media pembuatan kolam ikan.
3. Pengembangan Sektor Pangan Dengan Tanam Padi Gogo
Pemerintah dapat melakukan pengembangan sektor pangan beras pada lahan yang tidak terdapat aliran irigasi dengan metode padi gogo misalnya. Jadi petani masih bisa bertani padi dengan metode padi gogo. Metode ini juga bisa meningkatkan hasil produksi. Jika sawah pada umumnya dapat nmenghasilka tiga hingga empat ton setiap hektarnya. Maka padi gogo bisa menghasilkan delapan hingga sembilan ton tiap satu hektar lahan pertanian.
