Mohon tunggu...
Puspa Najwatun Niswah
Puspa Najwatun Niswah Mohon Tunggu... Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Pendidikan Kimia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tugas dari Dosen Membuat Mahasiswa Stres, Ini Cara Pencegahannya!

24 Juni 2021   02:04 Diperbarui: 24 Juni 2021   02:17 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Stres karena Tugas. Sumber: Milik Sendiri

Mendengar mahasiswa stres rasanya sudah tidak asing lagi. Mungkin menurut sebagian orang, stres karena tugas merupakan hal yang lumrah. Namun, siapa sangka bahwa stres dapat berujung depresi bahkan kematian. Karena itu, stres harus dicegah sejak dini.

Memang sudah menjadi kewajiban dosen untuk memberikan tugas kepada mahasiswa. Mau tidak mau sebagai mahasiswa yang bertanggung jawab harus mampu menerimanya. Pemberian tugas juga bukan semena-mena untuk menambah beban atau tekanan pada mahasiswa. Tetapi, untuk penilaian keterampilan mahasiswa selama pembelajaran.

Meskipun pemberian tugas adalah suatu keharusan, kenyataannya mahasiswa kerap merasa tidak mampu menyelesaikan masalah tersebut. Hal ini disebabkan tugas yang diberikan dosen kepada mahasiswa terlalu banyak. Ada pula yang memberikan tugas secara mendadak, seperti di sela-sela ujian dan waktu pengumpulan pun hanya sebentar. Sehingga mahasiswa seakan-akan terbebani dan menimbulkan stres.

Menurut Lazarus (1984) menjelaskan bahwa stres adalah keadaan yang disebabkan oleh adanya tuntutan internal maupun eksternal (stimulus) yang dapat membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu sehingga individu akan bereaksi baik secara fisiologis maupun secara psikologis (respon) dan melakukan usaha-usaha penyesuaian diri terhadap situasi tersebut (proses).

Stres terbagi menjadi dua jenis, yaitu eustress dan distress. Eustress merupakan jenis stres yang bersifat positif atau menyenangkan yang dapat meningkatkan kesiagaan mental, kewaspadaan, motivasi, dan kinerja individual. Sementara distress merupakan jenis stress yang bersifat negatif atau tidak menyenangkan dimana individu mengalami rasa khawatir, ketakutan dan cemas. Jenis stres inilah yang terjadi pada mahasiswa.

Dalam bidang akademik, tekanan, dan tuntutan yang bersumber dalam kegiatan akademik disebut stres akademik. (Taufik, T., & Ifdil, I., 2013). Stres akademik telah menjadi permasalahan yang kompleks bagi mahasiswa. Berbagai tuntutan yang harus dilakukan sebagai seorang mahasiswa baik yang berasal dari internal maupun eksternal.

Berikut adalah beberapa cara mencegah stres pada mahasiswa, sehingga kita dapat menjalani hidup yang lebih bahagia dan sehat:

Tidak menunda-nunda tugas

Menunda tugas sudah menjadi kebiasaan buruk mahasiswa. 

Dengan alasan, mengerjakan tugas saat mepet deadline merasa lebih bersemangat dan berpikir jernih. Namun, jika mengerjakan tugas dalam waktu mepet deadline, maka dapat menimbulkan keinginan untuk menyerah dengan tugas yang dikerjakan. Hal tersebut yang dapat menimbulkan mahasiswa stres. 

Dengan demikian mahasiswa harus mengubah mindset bahwa tugas harus dikerjakan dari jauh-jauh deadline.

Mengatur waktu secara efektif

Mahasiswa seringkali mengeluh karena waktu yang diberikan untuk mengerjakan tugas terlalu sedikit. Sehingga mahasiswa merasa dikejar deadline dan menimbulkan stres. 

Sebenarnya hal itu terjadi bukan karena masalah waktu yang sedikit, melainkan mahasiswa yang tidak bisa mengatur waktu dengan baik. Oleh karena itu, cara mengatur waktu yang efektif adalah dengan menyusun daftar apa yang harus dikerjakan. 

Kemudian tentukan mana yang mendapat prioritas utama dan mana yang bisa dikesampingkan lebih dulu. Lihat dengan seksama kegiatan hari itu dan tandai mana yang harus dilakukan lebih awal.

Tanamkan sikap optimis

Banyaknya tugas yang belum selesai membuat mahasiswa pesimis dan menyerah tidak bisa menyelesaikannya. Alhasil mereka berpikir bahwa nilai yang akan didapat tidak sebanding apa yang diharapkan. 

Pikiran negatif tersebut menjadi salah satu faktor terjadinya stres akademik pada mahasiswa. Oleh sebab itu, mahasiswa harus yakin akan kemampuan diri dalam menyelesaikan tugas akademik yang dapat meningkatkan usaha untuk mencapai tujuan

Konsumsi makanan yang sehat dan seimbang

Mengutip laman klikdokter, makan makanan yang mengandung karbohidrat olahan seperti keripik, cookies, dan makanan manis lainnya, justru memicu kadar gula dalam darah naik. 

Akibatnya, stres yang kita rasakan pun bisa semakin parah. Namun, jika kita memilih makanan sehat, seperti buah misalnya, kandungan zat baik di dalamnya berkhasiat untuk kesehatan tubuh, suasana hati, pikiran, serta menurunkan tingkat stres.

Luangkan waktu untuk relaksasi

Salah satu teknik relaksasi yaitu meditasi. Melakukan meditasi secara teratur dapat mengubah jalur saraf otot. Dengan ini, kita akan lebih kebal terhadap stres. Tidak perlu melakukan meditasi lama-lama. 

Cukup beberapa menit per hari sudah membantu kita menjadi lebih tenang. Teknik ini juga perlu diikuti dengan pola hidup sehat. Contohnya, tidur yang cukup, rutin olahraga, dan mengkonsumsi makanan sehat dan seimbang.

Jadi, itulah beberapa cara mencegah stres pada mahasiswa. Semoga bermanfaat dan semangat untuk mahasiswa yang sedang berjuang. Mari kita tetap jaga kesehatan!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun