Mohon tunggu...
Purwanto Siagian
Purwanto Siagian Mohon Tunggu... Freelancer - Bekerja sesuai naluri

Motto: He hath make all things beautiful in its time. Jika Dia sdh membuka jalan, tidak seorangpun bisa menghalanginya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi ke Generasi

16 Agustus 2018   18:06 Diperbarui: 16 Agustus 2018   18:21 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Realitanya dunia telah berubah. Tidak hanya perubahan iklim secara nature, pun setiap makhluk yang hidup didalamnya mengalami evolusi. Perubahan itu terjadi secara konstan, tak berujung dan merupakan suatu keniscayaan. Sesaat ilmu pengetahuan menemukan hal baru (invented) lalu tidak berapa lama muncul new invented, yang lama tinggal mimpi dan umurnya hanya sesaat saja. Tidak lama.

Setiap orang hidupnya dibatasi oleh sebuah masa. Generasi tahun lahir 70-an, 10-20 tahun yang akan datang pasti akan sampai pada tahap antiklimaks. Estapet akan diturunkan ke generasi tahun 80-an dan tahun 90-an. Sementara generasi tahun 60-an perlahan dan pasti populasinya akan berkurang.

Demikian selanjutnya secara abadi berganti dan tak berujung. Sampai suatu masa dimana Sang Waktu Hadir, memilah-milah mana yang "layak diselamatkan" dan mana yang "secara kekal dimusnahkan".

Sebegitu singkatnya, sampai kita kadang lupa akan tujuan kita hadir di alam kesementaraan ini. Kita berlomba-lomba untuk mengejar sesuatu yang sebenarnya juga pada akhirnya akan menjadi kenangan.

Beruntungnya, jika jejak kita diingat dan menjadi pembelajaran di era setelah kita, dimana anak-anak dan generasi setelah kita hidup sebagai saksi sejarah. Bahwa kita pernah ada, pernah menurunkan hal baik dan bermanfaat bagi sebagian dan atau banyak orang. Pernah juga menorehkan hasil kerja yang menjadi trade mark dan itu membekas sehingga sulit dilupakan karena kita menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam sejarah itu.

Bagi sebagian kita yang pernah ke Hongkong, pasti tidak melewatkan jalan-jalan di Pinggiran Victoria Harbour, Avenue of Stars. Setidaknya Ratusan jejak telapak tangan tersebar di sepanjang jalan tepian Victoria Harbour. Telapak tangan para artis box office seperti Jet Lee, Chow Yun Fat dan Jackie Chan ada disana.

Mereka dianggap layak dikenang, karena berhasil memberikan hiburan dan menjadi sebuah kenangan baik, 'a legacy' yang mewarnai hidup di Negaranya dan dunia. Madame Tussaud, pun menjadi bukti adanya orang-orang yang dikenang karena "sesuatu" yang bisa dikenang. Dari mulai orang yang biasa-biasa saja sampai kepada Pemimpin Dunia yang memberi pengaruh dan merubah peradaban dunia.

Masuk dalam nominasi untuk "diabadikan" dalam museum Madame Tussaud dipastikan dengan list kriteria yang panjang, hingga jatuh kepada pilihan A, B dan seterusnya adalah setelah melalui screening dan uji yang tidak mudah.

Indonesia misalnya:  "Siapa yang menurut kita layak untuk dikenang?", "Seberapa pantas sosok itu kita kenang?", "Apa yang sudah dilakukannya?". "Apakah dia dikenang dan diabadikan karena ada hal baik yang digoreskannya?", atau sebaliknya, malah hal buruk yang lebih dikenang darinya. 

Seberapa berpengaruh sosoknya kepada kehidupan generasinya, keturunannya?". Pantaskah dia dikenang dan diabadikan?. Presiden Pertama Indonesia, Bapak Ir. Soekarno misalnya. Namanya menjadi besar dan dikenang sepanjang masa oleh karena kiprahnya, dan kontibusinya bagi Negara ini dan pengaruhnya terhadap dunia.

Pertanyaannya adalah: "Apa yang akan aku wariskan kepada generasi setelahku dan keturunanku?". "Seberapa penting aku mewariskan hal baik dan apa untungnya bagiku?". Semuanya kembali kepada value of life kita. Worldview masing-masing orang berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun