Mohon tunggu...
Purnawan Kristanto
Purnawan Kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Purnawan adalah seorang praktisi komunikasi, penulis buku, penggemar fotografi, berkecimpung di kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Menulis di blog pribadi http://purnawan.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Yang Muda, yang Melek Internet, yang Cinta Damai

10 November 2017   01:26 Diperbarui: 10 November 2017   04:31 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doa pemuda lintas iman | Foto: Purnawan

"Ujaran kebencian semakin marak di internet. Anak-anak muda juga semakin intoleran. Apa yang dapat kita lakukan pak?" tanya gus Marzuki Adnan dengan prihatin. Dia adalah pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor di Klaten.

"Bagaimana kalau kita adakan Youthcamp linta iman, Gus? Saya bisa pinjam villa punya jemaat gereja saya," usulku. Gayung pun bersambut.  Kami segera lakukan persiapan. Untuk acaranya, kami merancang acara yang bernuansa santai dan penuh keakraban supaya anak-anak muda yang sebelumnya belum saling kenal dapat mudah berbaur. Selain itu juga diisi dengan ceramah tentang literasi internet, yaitu pengetahuan tentang penggunaan internet dan media sosial secara bijak. Biar semakin seru, kamadakan juga lomba posting foto di Instagram dan Facebook dengan toleransi .

Untuk itu dibutuhkan jaringan internet nirkabel yang stabil. Saat melakukan survei ke villa di Tawangmangu, tempatnya berada di lereng gunung Lawu sehingga tidak semua sinyal operator seluler dapat menjangkau tempat tersebut.  Akan jadi lucu kalau membicarakan internet dan mengadakan lomba posting di media sosial, sementara sinyalnya susah didapat. Saat bertanya ke penjaga villaternyata salah satu operator seluler yang menjangkau wilayah itu adalah Smartfren. 

Setelah ditelusuri melalui internet, ternyata rahasia kekuatan sinyal Smartfren terletak pada sistem Carrier Aggrregationyang dipunyai oleh perangkat Modem Andromax.  Layanan 4G LTE milik anak usaha Sinar Mas ini berjalan di dua frekuensi, 2.300 Mhz dan 850 MHz.  Tapi uniknya, keduanya berbeda teknologi. Untuk frekuensi 2300 Mhz menggunakan teknologi time division duplex (TDD) dan sedangkan frekuensi 850 MHz memanfaatkan frequency division duplex (FDD).  Masing-masing ada kelebihan dan kekurangan. Teknologi TDD bisa memberi kecepatan yang stabil dan tinggi saat digunakan, namun soal cakupan area lemah. Sementara FDD punya penetrasi area yang tinggi tapi sayangnya  cakupannya pendek.

Nah, dengan Carrier Aggregator ini maka terjadi sinergi menjadi satu kesatuan, yang saling mengisi. Kekuatan di satu pihak dapat menopang sisi lemah pihak lain. Sehingga terjadi kerjasama yang saling menguatkan. Hal ini sama dengan semangat kerjasama dan kesatuan yang hendak dicapai dalam Youthcampini. Maka saya memutuskan untuk membeli Andromax M3Y untuk tethering (penambatan) internet bagi peserta.

Modem Andromax M3Y
Modem Andromax M3Y

Ternyata youthcamppada tanggal 16-17 September 2017 ini mendapat sambutan antusias. Peserta mencapai lebih dari 60 muda-mudi dari berbagai organisasi keagamaan yang ada di wilayah Kabupaten Klaten seperti, GP Ansor, IPPNU, IPNU, Fatayat, Pemuda Katolik, Gereja Kristen Imdonesia, Gereja Kristen Jawa, BEM Sekolah Tinggi Hindu Dharma, Orang Muda Katolik, Persekutuan Siswa Kristen Klaten, Menara Doa Kota, dan Pemuda Desa JonggranganIslam. 

Pada hari pertama, saya mengisi materi literasi digital. "Di era digital ini, jangan hanya ponselnya saja yang cerdas. Penggunanya juga cerdas. Jangan sampai menelan mentah-mentah informasi  palsu atau populer dengan istilah hoax. Mari kita gunakan era digital ini untuk mengabarkan berita baik," kata saya kepada anak-anak muda.
Untuk menghangatkan udara yang dingin di lereng gunung Lawu, para peserta menyalakan api unggun. Momen iti sekaligus menjadi ajang kreativitas kaum muda. Mereka dibagi ke dalam lima kelompok. Setiap kelompok terdiri dari dari berbagai agama. Tugas mereka adalah menyiapkan pentas seni untuk menunjukkan indahnya keberagaman dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Hari berikutnya, diadakan acara wisata ke air terjun Grojokan Sewu untuk menambah suasana akrab antar peserta, juga doa solidaritas untuk etnis Rohingya, Myanmar.

Selama Youthcamp berlangsung, peserta tidak dilarang menggunakan handphone. Mereka justru didorong untuk memposting kegiatan-kegiatan youthcampini di akun medsos mereka.Mereka diberi akses untuk menggunakan jaringan internet dari Smartfrenuntuk memposting di medsos.Supaya lebih bergairah, panitia mengadakan lomba kecil-kecilan yaitu memposting foto-foto kegiatan youthcamp.


Ini adalah foto yang dikirim oleh salah satu peserta lomba.

camp-5a0492118325cc25664b8962.jpg
camp-5a0492118325cc25664b8962.jpg

Dalam sambutannya, sesepuh Forum Kebersamaan Umat Beragama (FKUB) Klaten, Gus Jazuli mengatakan, pentingnya mempererat persaudaraan antar agama dan orang muda sebagai pelaku utamanya. "Orang muda menjadi ujung tombak perubahan dan persatuan bangsa Indonesia. Maka sebagai generasi muda berkewajiban menjaga Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika." pesannya.

Ketua GP Ansor Klaten, Marzuki Adnan, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk nyata dalam mewujudkan arti kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama, khususnya untuk generasi mudanya. "Ini menjadi langkah konkrit dalam menjaga kebhinnekaan di Kabupaten Klaten." katanya. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilanjutkan dan mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat Kabupaten Klaten. "Ke depannya, saya berharap kegiatan seperti ini akan terus diadakan, sebagai bentuk kepedulian kita akan perdamaian dan kebersamaan umat beragama. Ini perlu dukungan dari pemerintah dan masyarakat Klaten seluruhnya." Imbuhnya

Ketua Panitia, Abdushomad Marfai, mengatakan, kegiatan ini dapat berlangsung karena kerjasama yang baik antar organisasi dan dukungan dari pihak terkait. "Seluruh pembiayaan untuk acara ini dari iuran masing-masing organisasi dan dari beberapa sesepuh FKUB yang peduli." kata Wakil Ketua IPNU Klaten ini. Sekretaris Acara Interfaith Youthcamp, Gregorius Angger, yang juga perwakilan dari Pemuda Katolik Komisariat Cabang Klaten, menambahkan, acara ini sebagai media komunikasi efektif antar umat beragama di Kabupaten Klaten. "Terlebih pesertanya adalah orang-orang muda yang juga sebagai generasi penerus. Maka jalinan dan jaringan komunikasi efektif seperti ini perlu dilanjutkan terus demi tercapainya kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Klaten." katanya.

Seluruh peserta Interfaith Youthcamp sepakat untuk memerangi berita hoax yang dapat memecah belah persatuan, menjaga kerukunan antar umat beragama, dan melanjutkan jalinan silaturahmi antar agama. Tanpa menunggu lama, mereka segera membentuk wadah yang diberi nama unik yaitu "Jamu Lima" yaitu singkatan dari "Jaringan Muda Lintas Iman." 

"Selain sebagai singkatan,  kata 'jamu' itu merujuk pada obat tradisional Indonesia. Ini artinya bahwa jaringan ini punya semangat menghormati dan melestarikan lokalitas," kata Gregorius Angger, salah satu penggagas Jamu Lima. "Sedangkan kata 'lima' merujuk pada kelima sila dalam pancasila. Itu adalah pedoman utama wadah ini."

Nobar

Semangat yang didapat dari Youthcamp, menginspirasi Jamu Lima untuk menggelar acara nonton bareng (8/10). Film yang diputar berjudul "RIP: Rukun  Itu Perlu." Ini adalah sebuah film pendek poduksi FKUB Klaten.  Film ini dibuat dan diperani oleh warga dari berbagai agama di Klaten. Setelah pemutaran film, dilanjutkan diskusi dan bakar jagung.


Nonton Bareng
Nonton Bareng
Diskusi setelah nobar
Diskusi setelah nobar
Lokakarya Film Pendek

Acara nonton bareng itu ternyata memancing minat anak-anak muda untuk membuat sendiri film pendek bertema toleransi dan perdamaian yang bergaya anak muda. Dengan mengambil tempat di  SMK Kristen, Pedan maka sekali lagi saya menjadi fasilitator mereka untuk lokakarya membuat film pendek (4/11).  Ada 26 pemuda dan remaja dari Islam, Kristen, Katolik, dan Hindu yang berpartisipasi.

Saya sampaikan kepada mereka bahwa karena kemajuan teknologi, maka sekarang lebih mudah dan murah memproduksi film. Bahkan menggunakan kamera handphone pun, sudah dapat menghasilkan karya yang dapat dinikmati.  Cara pemutaran film juga semakin mudah. Sekarang sudah tidak butuh proyektor atau pemutar cakram padat untuk menonton film. Sekali lagi, dengan handphone pun, semua orang dapat menonton film.

"Video-video pendek yang inspiratif banyak yang dikirim ke grup Whatsapp.  Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengabarkan pesan-pesan toleransi dan perdamaian," kata saya kepada anak-anak muda. Mereka pun sepakat. 

Sebagai permulaan, saya ajak mereka melakukan mannequin challenge untuk menyebarkan kata-kata mutiara dari Gus Dur.Mereka dibagi mennjadi 3 kelompok. Berikut ini hasilnya:


Memviralkan video karya mereka
Memviralkan video karya mereka
Video super pendek ini lalu disebar oleh peserta ke grup WA masing-masing peserta. Selain itu juga diunggah di Instagram mereka. Sekali lagi Smartfren telah berjasa dalam menyebarkan pesan perdamaian. Dengan penambatan dari modem Andromax, maka wuuuusssh....secara serentak video tersebut terunggah di dunia maya. 

Usai melakukan mannequin challenge,peserta bergegas menggagas skenario film pendek. Mereka menghasilkan empat buah skenario film pendek yang akan diproduksi menggunakan kamera handphone.  Menurut rencana, film karya mereka akan diluncurkan perdana pada puncak pekan peringatan Hari Toleransi Internasional pada bulan Nopember ini.

Ibarat pisau, internet dapat digunakan untuk kebaikan atau kejahatan. Meski dengan tindakan yang sederhana, anak-anak muda ini telah menemukan cara menggunakan internat secara cerdas- Live Smart.Mereka memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menciptakan perdamaian dan toleransi.

Salah satu kelompok sedang menyusun skenario dengan pendampingan gus Jazuli dan pdt. Krisapndaru
Salah satu kelompok sedang menyusun skenario dengan pendampingan gus Jazuli dan pdt. Krisapndaru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun