Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

BBM Satu Harga, Langkah untuk Mewujudkan Keadilan Energi di Indonesia

12 Oktober 2020   21:01 Diperbarui: 12 Oktober 2020   21:04 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya, sebagian masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin atau dikenal dengan sebutan Muba, Sumatera Selatan, mesti menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga standar. Ada yang harus menempuh jarak sajauh lima belas kilometer. Bahkan untuk warga Rawas Ilir harus bergerak sejauh empat puluh kilometer. Perjuangan berat itu mereka lalui jika ingin mendapatkan harga BBM yang wajar sebagaimana mestinya.

Rawas Ilir sebenarnya masuk daerah Kabupaten Rawas Utara, namun sebagian wilayah yang berdekatan masih dalam lingkup Kabupaten Muba. Jika melihat Google Map, lokasinya memang terpencil. Oleh sebab itu masuk akal jika jarak yang mesti ditempuh untuk mendapatkan BBM sejauh empat puluh kilometer.

Jarak adalah musuh warga, sehingga memunculkan ketidakadilan energi di sana. Orang-orang terpaksa membeli BBM eceran dengan harga lebih mahal. Mengingat ongkos untuk mendapatkan BBM itu juga tinggi. Lokasi yang terpencil itu membuat pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terkendala banyak hal. Terutama realisasi pengiriman pasokan.

Seiringnya dengan semakin membaiknya infrastruktur dan akses jalan, mimpi untuk mendirikan SPBU di sana mungkin untuk dilakukan. Memang bukan mimpi yang sederhana. Di beberapa wilayah yang terpencil harus dilakukan perhitungan yang matang. Faktor keselamatan salah satunya.

Perencanaan untuk membangun BBM Satu Harga di beberapa titik Kabupaten Muba sudah lama direncanakan, kemudian upaya serius diwujudkan setidaknya sejak awal tahun 2020. Proses itu terus dikebut. Percepatan pembangunan BBM Satu Harga di daerah itu adalah prioritas utama. Ketidakadilan energi harus disudahi di sana. Orang-orang berhak merasakan energi yang berkeadilan. Semua untuk semua.

Pertamina berkomitmen untuk mempercepat penyediaan BBM Satu Harga di tiga titik SPBU Kabupaten Musi Banyuasin. SPBU Satu Harga itu akan melayani masyarakat di wilayah Rawas Ilir, Karang Jaya, dan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin. Target penyelesaiannya November mendatang.

"Nantinya, masyarakat tidak lagi harus menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan bahan bakar dengan harga yang sama dengan daerah lain," kata Region Manager Communication Relations & CSR Sumbagsel Pertamina Dewi Sri Utami, sebagaimana dikutip Antara, Senin, 12 Oktober 2020.

Dengan beroperasinya SPBU Satu Harga tersebut, masyarakat dapat membeli BBM dengan harga dan kualitas yang sama dengan SPBU yang beroperasi di perkotaan. Daerah ini termasuk dalam kelompok Tiga T, Terluar Tertinggal dan Terdepan. Daerah dengan kategori demikian mendapatkan prioritas pembangunan fasilitas BBM Satu Harga.

Tujuannya untuk mempercepat perputaran roda perekonomian. Dengan energi yang lebih murah, otomatis biaya logistik akan berkurang. Dari sana akan berakibat pada turunnya biaya-biaya yang lain. Efek ini penting untuk mendorong daerah Tiga T agar bisa secepat mungkin mengejar kemajuan saudara mereka yang lainnya.

Cita-cita untuk memakmurkan seluruh warga Indonesia masih harus menempuh langkah yang sangat panjang. Setelah pemerataan pembangunan infrastruktur, proses mewujudkan keadilan energi juga terus mengalami percepatan. Langkah itu dilakukan secepat-cepatnya, sekuat-kuatnya. Agar keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bukan kata-kata manis di salah satu sila Pancasila saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun