Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

APBD Kecil, Ini Rahasia Sukses Ganjar Jalankan Program Kerja

25 Februari 2022   20:20 Diperbarui: 25 Februari 2022   20:34 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau saya jadi Ganjar, mungkin kepala saya pusing benar. Bagaimana bisa mengelola pemerintahan dengan luas wilayah sebesar ini, 35 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk lebih dari 34 juta jiwa. Hanya bermodalkan APBD tak lebih dari Rp27 triliun saja.

Bandingkan dengan DKI Jakarta yang nggaj ada separuhnya dari Jawa Tengah. Dengan populasi 10 juta tersebar hanya di satu kabupaten dan lima kota saja, APBD nya luar biasa besarnya. Tahun 2021 saja, APBD DKI Jakarta berjumlah Rp79 triliun. Kalau dibelikan es cendol dawet, udah bisa buat berenang orang se Indonesia tuh..hahaha...

Makanya tak heran kalau Anies Baswedan mudah bikin program apa saja. Wong duitnya banyak kok. Nggak perlu heran kalau Anies bisa menjalankan pemerintahan dengan nyaman. Biasa itu.

Justru yang harusnya membuat heran adalah Ganjar Pranowo. Meski APBD kecil, tapi Ganjar bisa berhasil. Banyak program kerja sukses dilaksanakan. Meski semua tahu butuh banyak anggaran.

Apa rahasia Ganjar? Mungkin pertanyaan itu juga yang ada di benak pembaca. Kan nggak mungkin kalau Ganjar nomboki pakai uang pribadi.

Ternyata, APBD bukan satu-satunya sumber anggaran yang diandalkan Ganjar selama ini. Banyak program kerja, dibiayai dari hasil Ganjar memainkan lobi. Lobi pada pengusaha besar, pemilik modal, filantropi hingga ASN nya sendiri.

Derasnya aliran dana CSR dan sumbangan para filantropi ke Jateng adalah bukti Ganjar berhasil mengambil hati. Para pengusaha dan orang-orang kaya, semangat membantu Ganjar menyelesaikan program kerjanya. Itu karena mereka sudah percaya, bahwa Ganjar memang bekerja tulus demi kesejahtetaan rakyatnya. Program kerjanya dinilai bagus. Membuat bantuan mengalir terus.

Misalnya saat penanggulangan pandemi. Sumbangan alat kesehatan, sarana prasarana sampai sembako dari CSR dan filantropi terus mengalir tiap hari. Tak hanya pengusaha besar dan filantropi kaya raya, anak kecil dan warga biasa juga ikut nyumbang ke Ganjar.

 Lihat saja postingan Ganjar di media sosial, ia pernah upload ada seorang pembantu ikut nyumbang sayur dan makanan ke posko Jogo Tonggo. Atau ada kisah dua bocah yang rela menyerahkan celengannya ke Ganjar untuk membantu penanganan pandemi. Terharu sekali kalau lihat postingan ini.

Tak hanya itu, Ganjar juga punya satu lagi kekuatan besar untuk menggerakkan roda pemerintahan. Kekuatan itu bernama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Sejak Ganjar mengeluarkan surat edaran tentang pengelolaan zakat ASN pada 2018, Baznas Jateng mampu menjadi penopang kuat Ganjar menyelesaikan masalah tanpa masalah.

Zakat dari ASN Jateng itu dikelola dengan sangat baik. Setiap tahun, jumlahnya terus meningkat. Tahun 2021 saja, Baznas Jateng berhasil mendapatkan Rp57 miliar.

Uang yang terkumpul di Baznas Jateng itu kemudian menjadi salah satu andalan Ganjar melaksanakan program kerja. Untuk penyelesaian kemiskinan berupa bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni, jambanisasi, beasiswa pendidikan, kesehatan, bantuan kebencanaan, bantuan untuk lembaga-lembaga keagamaan dan banyak lagi yang lainnya.

Ribuan unit rumah tak layak huni berhasil dibangun Ganjar melalui anggaran ini. Ribuan siswa miskin mendapatkan manfaat beasiswa, dan miliaran anggaran digelontorkan untuk membantu pengobatan warga. Pembangunan lembaga keagamaan ditingkatkan, Jateng selalu berperan dalam bantuan kebencanaan.

Kalau nggak ada Baznas, nggak mungkin Ganjar bisa melakukan itu. Kalaupun bisa, tentu prosesnya lama. Apalagi kalau pakai APBD, wah sudah tahu kan betapa ribetnya. Harus lewat mekanisme penganggaran, persetujuan DPRD, belum lagi syarat-syarat yang menyulitkan.

Tak hanya untuk bantuan yang bersifat konsumtif, Ganjar juga mengoptimalkan anggaran dari CSR, filantropi dan Baznas itu untuk bantuan produktif. Anggaran Baznas misalnya, digunakan Ganjar untuk memberikan modal usaha.

Ada bantuan untuk usaha di bidang pertanian, peternakan, perikanan, kuliner, boga, retail/kelontong, bengkel, dan jasa jahit atau konveksi. Sampai saat ini, total 1.435 orang mendapat bantuan produktif ini. Total bantuan yang sudah digelontorkan sebesar Rp3,1 miliar.

Ganjar juga punya satu jurus jitu lain dalam menjalankan program kerja terkait ekonomi. Apa itu? Bank Jateng. Yah, bank pelat merah itu digunakan Ganjar untuk mempercepat geliat perekonomian masyarakat

Ada banyak program Ganjar dengan banknya wong Jawa Tengah ini. Ganjar bersama Bank Jateng memiliki skime kredit usaha dengan bunga sangat rendah. Tidak hanya untuk pengusaha besar, tapi pengusaha mikro sampai ke emak-emak pedagang pasar.

Kredit Mitra Jateng 25 misalnya. Pengusaha kecil di Jateng bisa medapat modal hingga Rp25 juta dari Bank Jateng tanpa jaminan. Bunga yang diberikan juga sangat kecil, yakni hanya 7 persen. Ada juga Kredit Lapak, kredit bagi emak-emak pedagang pasar dengan plafond Rp1 juta. Lumayan bisa diandalkan, agar terhindar dari para rentenir.

Ada juga produk Kredit khusus untuk anak-anak milenial. Mereka yang gandrung membuat start up, bisa mengajukan kredit denfan plafond Rp25 juta dan bunganya hanya 7 persen. Tak hanya bunga rendah lho, program ini juga memberikan cashback sebesar 5 persen dari total pinjaman. Luar biasa bukan?

Dari sini kita tahu, betapa Ganjar cerdas betul menjalankan pemerintahan. Anggaran kecil bukanlah persoalan. Karena baginya, ada banyak jalan menuju Roma.

Banyak pihak menilai Ganjar sudah berhasil. Membawa Jawa Tengah lebih maju meski dengan anggaran kecil. Maka tak heran, kalau banyak orang menginginkan Ganjar mengelola wilayah yang lebih besar. Wilayah itu bernama Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun