Mohon tunggu...
Puja Alifpiya
Puja Alifpiya Mohon Tunggu... LAW STUDENT, UNIVERSITY OF BENGKULU

STUDENT INTERNATIONAL FAKULTY OF LAW UNIVERSITY BENGKULU

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara! Hoaks AI yang Menyesatkan dan Menguji Literasi Digital Kita

20 Agustus 2025   23:00 Diperbarui: 20 Agustus 2025   21:20 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Viral! Menteri Keuangan Jadi Korban Deepfake Guru Beban Negara (solobalapan.jawapos.com)

Sebuah video pendek yang beredar luas di media sosial dan menampilkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, seolah-olah mengatakan "guru itu beban negara" telah memicu kegaduhan dan reaksi keras dari publik. Namun, klarifikasi resmi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan bahwa video tersebut adalah hoaks murni, yang dibuat menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) canggih, dikenal sebagai deepfake.

Deepfake: Manipulasi Audio-Visual untuk Disinformasi

Teknologi deepfake bekerja dengan memanipulasi video dan suara seseorang, membuatnya tampak dan terdengar seolah-olah mereka mengucapkan kalimat yang tidak pernah mereka katakan. Dalam kasus ini, pelaku mengambil potongan pidato asli Sri Mulyani dan menggabungkan dengan narasi palsu, menciptakan ilusi bahwa ia mengeluarkan pernyataan yang merendahkan profesi guru.

Menurut Kemenkeu, pidato asli tersebut disampaikan pada 7 Agustus 2025 di Institut Teknologi Bandung (ITB). Alih-alih menyebut guru sebagai beban, Sri Mulyani justru sedang membahas tantangan anggaran negara terkait kesejahteraan guru dan dosen.

Pernyataan Asli dan Konteks yang Hilang

Dalam pidato aslinya, Sri Mulyani menyinggung perdebatan di masyarakat tentang kesejahteraan guru dan dosen. Berikut adalah kutipan lengkapnya:

"Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, 'Oh menjadi dosen, atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya tidak besar'. Ini juga tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi dari masyarakat?"

Kutipan ini menunjukkan bahwa Sri Mulyani tidak pernah menyebut guru sebagai beban. Sebaliknya, ia memaparkan dilema yang dihadapi pemerintah dalam mengalokasikan anggaran untuk kesejahteraan pendidik dan mempertanyakan peran serta masyarakat dalam isu tersebut.

Pentingnya Memeriksa Fakta di Era Digital

Kasus hoaks deepfake ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat tentang pentingnya literasi digital dan verifikasi informasi. Di era di mana konten digital dapat dimanipulasi dengan sangat mudah, tidak cukup hanya melihat dan mendengar. Kita harus selalu mempertanyakan asal-usul video, mencari sumber berita yang kredibel, dan membandingkan informasi dari berbagai media terpercaya sebelum mempercayainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun