Mohon tunggu...
puhid akhdiyat
puhid akhdiyat Mohon Tunggu... Buruh - ⛔

👨‍🦱; kamu pernah liat nggak, kapan Tuhan tersenyum? 👧; nggak tau, emang kamu pernah liat? kapan? 👨‍🦱; sewaktu dulu di dunia aku pernah berdoa meminta kepadaNya, agar aku di jodohkan denganmu, tetapi doanya pake doa makan sesudah tidur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Sebuah Kota Tanpa Kita

26 Juni 2021   16:08 Diperbarui: 26 Juni 2021   16:58 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berucap selamat tinggal
Kepada mimpimu yang tengah sukses tinggal

Benar, aku tak terbiasa dengan terang
yang di mana hatimu sendiri saja tak sanggup berterus terang

Tentang;
Gambar yang kau buram
Hujan yang kau siram
Senja yang kau benam
Malam yang kau bungkam serta
Nyaman yang kau ancam

Kepada ketidak-adaanku yang kelak menggandeng tangan-tangan kosongmu di sebuah kota yang tanpa kita

Lihat saja aku nanti terlihat, tetapi hanya gambar
Dengar saja aku nanti terdengar, tetapi hanya hujan
Cari saja aku nanti menunggu, tetapi sebagai senja
Peluk saja aku nanti memelukmu, tetapi sebagai malam

Kemudian kau mulai menerka-nerka dan berbalik tanya mengapa di setiap kepergianku?


Aku seperti menciptakan malam yang gelap,
di matamu yang sedang bersuka cita merayakan cahaya

^^^

Emperan lupa, 26/ 06/21.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun