Kompasianer, ada ngga di antara kamu yang merasa "Aduh, kayaknya gue butuh break deh dari smartphone"? Lalu, bagaimana cara kamu mengatasinya buat escape dari kebisingan digital?
Meskipun sekarang smartphone canggih bertebaran dan makin keren, tapi tren dumb phone, atau menggunakan handphone yang hanya punya fitur-fitur dasar alias handphone jadul yang cuma bisa telepon dan sms saja, baru-baru ini justru jadi tren.
Hal tersebut tak lain disebabkan meningkatnya technostress yang dirasakan pengguna smartphone.
Bayangin saja, segala macam pesan dan pemberitahuan hampir setiap menit berbunyi. Bikin kita jadi insecure terus ga sih?
Tetapi, mungkin ngga ya, kita hidup tanpa smartphone, Kompasianer?
Nah, bagaimana tanggapan kamu terkait hal ini? Apakah kamu mulai tertarik hidup tanpa smartphone?
Cerita dong, momen apa yang bikin kamu sadar kalau kamu butuh istirahat dari gadget? Lalu, apakah kamu punya tips jitu buat mengatasi technostress?
Dan apakah kamu juga berencana beralih pakai handphone yang sederhana saja? Apa sih yang bikin kamu tertarik sama konsep dumb phone?
Ohiya, ngomong-ngomong, ada ide nggak gimana caranya biar kita bisa nikmatin teknologi tanpa jadi stres?
Bagikan opini, gagasan, atau tips-tips ala kamu terkait ini. Jangan lupa tambahkan label Hidup Tanpa Smartphone pada tiap konten yang kamu buat, ya.
Yuk, berbagi di Kompasiana sekarang! Let's find our digital balance, Kompasianer!