Prajurit yang sehat mampu mengikuti pembinaan jasmani yang diselenggarakan satuan atau dilaksanakan mandiri yang berdampak peningkatan status kesehatannya.
Pembinaan jasmani dilakukan dengan berbagai olahraga yang dilakukan teratur dan terukur, baik untuk rekreasi maupun prestasi. Pembinaan jasmani menghasilkan terpeliharanya kebugaran dan postur tubuh prajurit.
Satuan operasi tidak hanya memerlukan prajurit yang sehat, tetapi juga prajurit yang bugar jasmaninya. Kedua kondisi ini bukan subyektif dirasakan individu. Sehat dan bugar obyektif tampak dari hasil uji dan pemeriksaan kesehatan.
Resume hasil pemeriksaan kesehatan disimpan Dinas Kesehatan Kotama. Data status kesehatan ini dipergunakan untuk berbagai kepentingan administrasi, seperti persyaratan perkawinan, usulan kenaikan pangkat, promosi jabatan, pendidikan, operasi dan latihan serta usul penugasan ke luar negeri.
Memelihara kebugaran jasmani
Hanya prajurit sehat yang dapat melaksanakan dan menikmati olahraga yang diatur perwira dan bintara jasmani. Bila sakit prajurit akan mendapat perlakuan berupa dinas ringan sampai istirahat dengan waktu tertentu. Evaluasi status istirahat sakit lebih dari 3 bulan akan mempengaruhi hak prajurit.
Oleh karena itu mencegah lebih baik daripada mengobati sangat relevan dalam kehidupan prajurit. Paradigma kesehatan militer adalah kesehatan preventif, menjadi dasar utama pembinaan kesehatan prajurit.
Mengutamakan kesehatan preventif diamanatkan dalam UU Nomor 36 tahun 2009 yang diperbarui dalam UU Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.
Prajurit harus menjaga agar Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam batas normal. Status IMT gemuk ringan harus ditindaklanjuti dengan pendekatan gizi, latihan fisik dan penapisan faktor risiko. Hal itu dilakukan tanpa menunggu datangnya perut buncit dan kondisi obesitas. Obesitas akan mengundang datangnya berbagai penyakit.
Salah satu komponen pada kebugaran jasmani yang diketahui dari uji kesehatan kemampuan tempur adalah kebugaran kardiorespirasi atau yang sering disebut dengan tingkat Volume Oksigen Maksimal (VO2 max). Volume Oksigen Maksimal (VO2 max) adalah tingkat oksigen maksimum yang dapat digunakan tubuh saat berolahraga dengan intensitas maksimal.
Tiga komponen utama VO2 Max adalah Kapasitas paru-paru dan volume jantung, distribusi oleh pembuluh darah dan jumlah otot. Semakin banyak darah teroksigenasi yang diproses oleh paru-paru, jantung-pembuluh darah dan otot, semakin tinggi skor VO2. Tentu saja untuk memelihara dan membangun sel-sel paru. jantung-pembuluh darah dan otot yang rusak diperlukan asupan gizi yang seimbang.