Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengapa Sakit Lambung dan Cemas Saling Berkaitan?

5 Februari 2022   22:49 Diperbarui: 1 April 2022   23:57 4853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selebihnya hampir sekitar 60% pasien lambung mengeluh keluhan yang berhubungan dengan dispepsia fungsional yaitu suatu kondisi gejala lambung (dispepsia) yang sebenarnya tidak diakibatkan dari kelainan organ di lambung. 

Pada dispepsia fungsional ketika dilakukan pemeriksaan endoskopi tidak akan kelihatan adanya masalah seperti luka di lambung atau kerongkongan seperti pada GERD. 

Masalah dispepsia fungsional biasanya bersumber dari cara makan dan jenis makanan yang salah. Makanan yang terlalu asam, pedas, kopi adalah penyumbang masalah dispepsia fungsional. Selain itu juga sering telat makan atau tidak teraturnya pola makan sering menjadikan masalah buat pasien ini. 

Belakangan orang makin menyadari bahwa stres yang berkepanjangan dan gangguan cemas bisa menjadi pemicu kasus dispepsia fungsional. Ini disebabkan karena adanya hubungan yang erat antara sistem pencernaan dan otak dalam aksis otak dan sistem pencernaan (brain gut axis). 

TERAPI MULTIFAKTORIAL

Terapi untuk kasus dispepsia fungsional sebenarnya tidak terlalu sulit dari sisi medis. Selain perlu menggunakan obat yang menurunkan asam lambung dan memperbaiki gerakan sistem pencernaan, pasien disarankan juga untuk melakukan pengaturan pola makan dan jenis makanan (diet yang baik). 


Biasanya kopi dan makanan yang terlalu pedas atau asam sementara dihindari. Beberapa orang lebih cocok lagi jika mengurangi tepung seperti mie instan, gorengan dan roti. 

Jangan lupa juga untuk mengatasi stres atau gangguan cemasnya. Pada kondisi yang ringan maka kita bisa beradaptasi dengan stres yang kita terima. 

Namun jika makin berat biasanya otak mulai sulit beradaptasi sehingga bisa menimbulkan gejala seperti kecemasan yang menetap dan mengganggu kehidupan. 

Segera atasi kondisi gangguan cemas yang seperti ini karena ini bisa menghambat penyembuhan masalah lambung itu sendiri baik yang dispepsia fungsional atau GERD. Jika perlu bisa menghubungi dokter spesialis kedokteran jiwa terdekat. Semoga informasi ini bermanfaat. Salam Sehat Jiwa 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun