Malam itu, mereka bertiga meninggalkan Sendang Senjoyo. Jalan setapak terasa lebih panjang dari biasanya. Hening. Hanya langkah kaki mereka yang terdengar.
Tiba-tiba, dari arah belakang, terdengar suara gemerincing seperti gelang kaki yang digoyang. Disusul suara nyanyian lirih, sama persis seperti malam sebelumnya.
Sinta mulai menangis. Bayu menggenggam tangannya erat. "Jangan nengok," bisiknya.
Namun Arga... tak kuasa menahan rasa ingin tahu. Ia menoleh sedikit.
Hanya sedikit.
Cukup untuk melihat sosok perempuan berambut panjang itu berjalan mengikuti mereka. Senyumnya mengembang, meski matanya tetap kosong.
Dan suara di kepalanya kembali bergema:
Ini baru permulaan...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI