Mohon tunggu...
Priyaji A Pambudi
Priyaji A Pambudi Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar Menulis

Memiliki minat meneliti dan menulis di bidang Lingkungan Hidup

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Menyoal Sosio - Spasial dan Biologis Reklamasi Teluk Jakarta

19 November 2017   11:33 Diperbarui: 19 November 2017   11:43 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Bappeda DKI Jakarta, 2017)

Oleh: Ika, Kus, Mul dan Priyaji

Reklamasi Teluk Jakarta untuk siapa ditujukan? Tensi pro dan kontra reklamasi Teluk Jakarta kian meninggi, sebab gubernur terpilih berjuang memenuhi janji kampanyenya untuk tidak melanjutkan proyek reklamasi tersebut. Harusnya warga DKI Jakarta mempertanyakan secara radikal apakah perkara Reklamasi Teluk Jakarta pendekatannya sudah memenuhi standart teknologi dalam artian pengelolaan yang berkelanjutan dan adil bagi semua pemangku kepentingan? Sejauh mana pengaruh reklamasi terhadap kehidupan biologis dan biodiversitas Teluk Jakarta? Sejauh mana kajian ilmiah tentang reklamasi Teluk Jakarta?? Apakah sudah ada yang komprehensif atau hanya kajian parsial saja? Tulisan ini menambah sedikit pengayaan pengetahuan tentang reklamasi Teluk Jakarta.

Mengenal Sistem Informasi Geografis

Menurut Irwansyah (2011) sistem informasi geografis atau disingkat SIG adalah sebuah sistem yang didesain untuk menangkap, menyimpan, memanipulasi, menganalisa, mengatur dan menampilkan seluruh jenis data geografis. SIG dengan konsep Real Wordnya  merupakan sebuah cara bagaimana SIG mengubah realitas fisik dunia menggunakan model menjadi sebuah sistem informasi geografis yang dapat dismpan, dimanipulasi, diproses, dan dipersentasikan. SIG tidak lepas dari data spesial yang merupakan sebuah data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan di antaranya dalam ruang bumi. 

Data spasial merupakan salah satu item dari informasi dimana didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, bawah permukaan bumi, perairan, kelautan, dan bawah atmosfer. Jadi, secara singkat pemanfaatan SIG dalam peran sisi geospasial dalam kasus Reklamasi Teluk Jakarta yaitu untuk pemantauan dengan memanfaatkan citra satelit Google Earth, yang gunanya untuk membandingan area reklamasi kawasan Teluk Jakarta dan perhitungan laju muka tanah yang terancam menurun akibat kerusakan lingkungan wilayah pesisir dan pengurukan area pulau-pulau reklamasi. 

Ada baiknya pemerintah yang sekarang sedang berkuasa mempertimbangkan sisi teknokratis pengembangan reklamasi Teluk Jakarta demi terwujudnya SustainableDevelopmentGoals (SDGs). Sebab SIG erat kaitannya dengan sosio-spasial, reklamasi sejatinya berbicara tentang inovasi ruang untuk kepentingan aktivitas manusia, bagaimana aktivitas masyarakat setempat berdasarkan sejarah, budaya dan prioritas mereka diperhitungkan dalam pengembangan reklamasi tersebut. 

Apakah pemerintah telah mengidentifikasi kondisi tempat yang sudah ada sebelumnya seperti profil masyarakat disana untuk membandingkan jika reklamasi itu dibangun, dan seperti apa diferensiasi mata pencaharian yang disiapkan pemerintah. Selain itu, pemerintah juga harus memiliki prioritas untuk mempertimbangkan aspek biologisnya. 

Parameter Biologis Reklamasi Teluk Jakarta

Menurut Raharjo (2017) salah satu contoh yang sering terjadi pada lokasi dengan permasalahan konversi lahan ialah perubahan iklim mikro dan bahkan makro, yang berujung pada hilangnya beberapa spesies organisme ditempat tersebut karena ketidakmampuan untuk beradaptasi dan berkompetisi dengan organisme lainnya. Karena konversi lahan membuat habitat hidup tercekam dan mereka harus lebih keras lagi dalam menjalani kehidupan. 

Pembangunan reklamasi tentu membutuhkan materil seperti pasir misalnya, lalu dari manakah pasir di ambil untuk memenuhi kebutuhan reklamasi tersebut dan apakah dampak yang ditimbulkan dari aktivitas penambangan pasir tersebut.?? Tinjauan biologis mengatakan eksploitasi atau pengerukan pasir ini dapat merusak ekosistem karena dapat mengakibatkan longsor di dasar pantai, rusaknya terumbu karang, hilangnya habitat organisme perairan, dan masih banyak lagi. 

Sejatinya agar tetap sustain penerapan analisis spasial berperan penting dalam menentukan dampak biologis yang dapat terjadi sebagai akibat dari proyek tersebut. Pengerukan pasir di beberapa wilayah sekitar Teluk Jakarta akan berdampak pada kerusakan ekosistem sebagai contohnya. Melalui analisis tersebut pemangku kebijakan dapat meminimisasi dampak negatif dari proyek reklamasi agar ekosistem tetap terjaga dan aktivitas perekonomian serta pembangunan tetap berlangsung secara selaras dan beriringan. Karena tak ada artinya kita membangun property yang mewah namun saudara-saudara kita sesama makhluk Tuhan (organisme hidup) menderita dan kehilangan tempat hidupnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun