Mohon tunggu...
Priska NoyaSari
Priska NoyaSari Mohon Tunggu... Saya adalah seorang mahasiswa

Saya kuliah di kampus UNIKAMA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Lama: Warisan Sastra Yang Penuh Makna

16 April 2025   19:16 Diperbarui: 16 April 2025   19:16 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Puisi lama adalah bentuk karya sastra lama yang berkembang dalam masyarakat tradisional dan ditulis atau disampaikan secara lisan sebelum masuknya pengaruh sastra modern. Puisi ini sangat terikat oleh berbagai aturan tertentu, seperti jumlah baris dalam tiap bait, jumlah suku kata, rima (persajakan), dan irama. Selain itu, puisi lama biasanya mengandung nilai-nilai moral, pendidikan, petuah, serta adat dan budaya masyarakat setempat. Puisi lama merupakan bagian penting dari warisan sastra nusantara yang telah ada jauh sebelum masa kolonial dan sering digunakan dalam acara-acara adat, keagamaan, maupun hiburan rakyat.

Adapun pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang sangat populer dalam sastra lisan Melayu. Pantun dikenal karena bentuknya yang singkat, berima, dan mengandung pesan atau nasihat moral. Awalnya, pantun disampaikan secara lisan dan digunakan dalam berbagai situasi, seperti percintaan, pendidikan, adat istiadat, hingga hiburan.

Gurindam adalah salah satu bentuk puisi lama yang berasal dari kebudayaan Melayu, terdiri dari dua baris dalam satu bait. Baris pertama berisi sebab atau masalah, sedangkan baris kedua berisi akibat atau jawaban/nasihat. Gurindam biasanya mengandung nilai-nilai moral, agama, dan pendidikan, serta digunakan untuk menyampaikan ajaran hidup secara singkat namun padat makna.

Mantra adalah salah satu bentuk puisi lama yang bersifat sakral dan magis, digunakan dalam upacara-upacara adat, kepercayaan, dan praktik spiritual masyarakat tradisional, khususnya di Indonesia dan Melayu. Mantra biasanya dilafalkan oleh dukun, pawang, atau orang yang dianggap memiliki kekuatan spiritual, dengan tujuan tertentu seperti penyembuhan, perlindungan, pengusiran roh jahat, menarik keberuntungan, atau memanggil hujan. Mantra mengandung unsur kekuatan magis dan kepercayaan spiritual, sehingga bukan sekadar kata-kata biasa, tetapi dipercaya memiliki daya pengaruh jika dilafalkan dengan cara, waktu, dan suasasana.

Seloka adalah bentuk puisi lama yang berasal dari sastra Melayu klasik, berupa pantun atau gabungan pantun yang membentuk suatu cerita atau sindiran. Seloka biasanya digunakan untuk menyampaikan sindiran, nasihat, atau kritik sosial dengan cara yang halus dan jenaka. Secara bentuk, seloka bisa terdiri dari beberapa bait pantun yang saling berkaitan, membentuk satu rangkaian cerita atau pesan. Karena itu, seloka sering dianggap sebagai pantun berkait atau pantun bersambung.

Jadi, puisi lama Indonesia merupakan warisan sastra lisan yang berkembang dalam masyarakat tradisional sebelum pengaruh sastra modern masuk. Puisi lama memiliki ciri khas berupa keterikatan pada aturan-aturan tertentu, seperti jumlah baris, rima, irama, serta penggunaan bahasa kiasan dan simbolik. Jenis-jenis puisi lama, seperti pantun, syair, gurindam, mantra, dan seloka, masing-masing memiliki fungsi dan gaya yang berbeda, namun secara umum bertujuan menyampaikan nasihat, ajaran moral, hiburan, hingga kekuatan spiritual. Keberadaan puisi lama mencerminkan nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan kehidupan masyarakat pada zamannya. Meskipun diwariskan secara lisan dan bersifat tradisional, puisi lama tetap relevan sebagai sumber kearifan lokal dan identitas sastra bangsa Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun