“Aku ingin menjadi tamu. Nabi selalu memuliakan tamu.” Kau membukanya lagi. Kali ini aku melihat wajahmu. Lebih cantik. Orang hamil selalu terlihat lebih cantik. “Kau masih secantik bidadari…” cetusku.
“Suamiku sedang tidak di rumah. Aku tidak bisa menyuruhmu masuk.”
“Aku hanya ingin mengatakan dua hal kepadamu…”
“Katakanlah…”
“Pertama, anak yang kau kandung itu pasti bidadari.”
“Lalu?”
“Ketika anakmu lahir, kamu tidak akan menjadi bidadari lagi.”
“Hanya itu?”
“Aku rindu padamu.”
Suasana hening. Kau menunduk. Aku menunduk. Lantai menjadi pemandangan paling menarik di dunia.
“Boleh giliran aku yang bertanya dua hal kepada Pring?” Kau memecahkan keheningan.