di sela pagiku, mataku mengadu,
betapa kasih Tuhan memenuhi jiwa kalbu,
semula yang aku tahu, nyata seujung pena hitam;
menggoreskan pada secarik permohonan yang kelam.
di jelujur pagi menatap langit cerahmu,
betapa kemuliaan cahayaMU yang sungguh berkilau,
tampak semu di bawah bayangku penuh khayalan,
membungkus kesedihan dengan setiap hal indah yang telah Engkau siapkan.
memandang kasihMU. KasihMU yang tak tergantikan oleh apapun.
dunia boleh meninggalkan aku dan tak bisa menerima sedetikpun,
namun Kau bagaikan semerbak melati, dari alunan lagu-lagu yang membangkitkan,