Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pak Jokowi, Rakyat Sudah Mengibarkan Bendera Putih

19 Juli 2021   07:03 Diperbarui: 19 Juli 2021   07:07 1270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Indonesia, bendera putih yang berkibar bukan tanda meminta bantuan, tapi sebagai tanda berkabung karena ada kematian (reuters/malaysiakini.com)

Tetangga saya yang biasanya membantu istri menjahit di rumah mengirim pesan:

"Mbak, sampean kapan selesai isolasi mandiri? Dapurku sudah kosong, perlu diisi."

Meski mengirim pesan dengan emoticon nyengir, kami tahu apa yang dirasakan tetangga kami tersebut bertolak belakang. Dia sudah mengibarkan bendera putih, menyerah dan butuh bantuan.

Karena di rumah ada kelebihan beras hasil bantuan tetangga dan sanak saudara, kami pun mengirimkan sebagian beras itu ke tetangga kami. Di dalam karung beras terselip beberapa lembar uang.

Kami sadar, meski kami sendiri butuh pasokan sembako selama isolasi mandiri, tetapi ada tetangga kami yang lebih membutuhkan. Tak sampai hati rasanya bila kami membiarkan mereka merana sementara kami di rumah bergelimang bahan pokok hasil sumbangan.

Saya yakin, ada jutaan warga yang kondisinya sama dengan tetangga saya tersebut: bahan pokok menipis, penghasilan berkurang drastis, sementara ada mulut-mulut yang harus disuapi. Mereka semua sudah mengibarkan bendera putih. 

Gerakan Mengibarkan Bendera Putih di Malaysia

Dalam tulisan terbarunya di situs disway.com, mantan Meneg BUMN Dahlan  Iskan menceritakan fenomena berkibarnya bendera putih di Malaysia. Di masa puncak pandemi, banyak rumah penduduk Malaysia menaikkan bendera putih. Itu sebagai tanda bahwa rumah tersebut tidak mampu lagi membeli kebutuhan hidup dasar mereka: bahan pangan.

Ide pengibaran bendera putih tanda tak mampu ini berasal dari emak pengusaha otomotif, Nik Faizah Nik Othman. Suatu hari Kak Jah, panggilan akrabnya, ingin membantu masyarakat yang jadi korban PPKM Darurat ala Malaysia. Tapi dia sulit memilih mana yang benar-benar memerlukan bantuan.

Akhirnya, terbersit ide untuk memilah penduduk yang benar-benar butuh bantuan dengan meminta mereka mengibarkan bendera putih. Kak Jah lantas memosting ide tersebut di media sosial.

"Saya kaget. Dalam satu malam muncul 20.000 tanggapan," katanya di The Star Malaysia.

Ide Kak Jah itu pun menginspirasi banyak orang dan dengan cepat berkembang menjadi gerakan bendera putih. Penyebarannya pun sangat masif. Jika semula hanya di Kelantan -- daerah asal Kak Jah -- bendera putih bergerak cepat menjalar ke seantero Malaysia hingga menembus jantung ibukota Kuala Lumpur. Fenomena bendera putih ini pun dibarengi dengan gerakan tagar #rakyatjagarakyat. Mungkin dari sini lah asal ide gerakan #wargabantuwarga yang digagas netizen beberapa waktu lalu. 

Pak Jokowi, Rakyat Indonesia Juga Sudah Mengibarkan Bendera Putih

Ide mengibarkan bendera putih memang bisa memudahkan bagi siapa pun juga, termasuk pihak pemerintah, yang ingin membantu memenuhi kekurangan kebutuhan pokok warga agar tepat sasaran. 

Di Malaysia sendiri menurut catatan Dahlan Iskan, fenomena berkibarnya bendera putih disisipi penumpang gelap yang mengibarkan bendera hitam, sebagai tanda agar Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengundurkan diri karena dianggap tidak mampu mengatasi krisis Covid-19.

Beruntunglah Presiden Jokowi, karena rakyat Indonesia bisa bersabar menghadapi krisis Covid-19. Tidak ada bendera putih tanda menyerah dan meminta bantuan yang berkibar di rumah-rumah penduduk. Kalau pun ada bendera putih berkibar, itu adalah bendera tanda berkabung karena ada kematian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun