Mohon tunggu...
Hanifah Tarisa
Hanifah Tarisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Refleksi Hari Kesehatan: Benarkah Rakyat Sudah Mendapat Jaminan Kesehatan?

15 April 2024   21:50 Diperbarui: 15 April 2024   23:03 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Refleksi Hari Kesehatan: Benarkah Rakyat Sudah Mendapat Jaminan Kesehatan?

Oleh: Hanifah Tarisa Budiyanti S. Ag

Kesehatan adalah kebutuhan yang didambakan setiap manusia. Setiap manusia memiliki hak untuk hidup sehat dengan terjaminnya akses pelayanan kesehatan yang bermutu, biaya kesehatan yang murah dan informasi kesehatan yang diperlukan. Atas dasar inilah tanggal 7 April kemarin diperingati sebagai "World Health Day" atau hari kesehatan sedunia yang ditetapkan oleh WHO sejak berdirinya pada tahun 1948. Tema Hari Kesehatan sedunia tahun ini adalah 'My Health, my right', yang artinya kesehatan kita adalah hak kita.

Tema ini dipilih WHO karena hak mendapat kesehatan yang sama masih mendapat tantangan di berbagai belahan dunia. Tantangan tersebut ditunjukkan dengan terjadinya berbagai wabah, peningkatan berbagai jenis penyakit, terjadinya berbagai konflik, kelaparan, kematian, merebaknya polusi udara dan hampir sebagian besar penduduk dunia belum sepenuhnya mendapat pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas.

Prof. Tjandra Yoga Aditama yang merupakan Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, mengatakan melalui Kampanye Hari Kesehatan Dunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua yang ditandai dengan mendapat air minum yang aman dan sehat, udara bersih, makanan bergizi, rumah yang sehat, pekerjaan yang memadai dan terhindar dari berbagai diskriminasi kesehatan.

Untuk dapat mewujudkan hak kesehatan yang baik, WHO meminta agar pemerintah di berbagai negara menjamin terwujudnya perlindungan sosial seperti adanya asuransi kesehatan, sistem pension, perlindungan bagi mereka yang tidak bekerja, dan sebagainya. WHO juga menekankan bahwa pemerintah di berbagai negara perlu menyediakan anggaran kesehatan mencukupi. (antaranews.com 7 April 2024)

Benarkah Rakyat Sudah Mendapat Jaminan Kesehatan?

Keberhasilan suatu negara dalam menyejahterakan rakyatnya ditandai dengan kondisi kesehatan rakyatnya baik fisik maupun mentalnya. Jika dalam suatu negara rakyatnya banyak yang sakit, kelaparan hingga mengalami kematian karena sulitnya mengakses pelayanan kesehatan, itu artinya negara tersebut belum dikatakan berhasil bahkan dinilai gagal dalam menjaga nyawa rakyatnya.

Bagaimana bisa dikatakan gagal jika negeri dengan jumlah penduduk saat ini sekitar 275 juta jiwa, akan tetapi tidak sebanding dengan jumlah dokter yang ada. Merujuk pada standar WHO, setidaknya setiap 1.000 penduduk harusnya tersedia satu orang dokter. Jika diasumsikan dengan jumlah penduduk Indonesia, setidaknya Indonesia membutuhkan 275.000 dokter. Menurut data Kementerian Kesehatan pada tahun 2022, jumlah dokter di Indonesia mencapai 176.110 orang. Angka tersebut merupakan gabungan dari dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis. Itu artinya Indonesia sejatinya masih kekurangan dokter.

Untuk menutupi kekurangan tersebut, pemerintah mendorong setiap rakyatnya agar menempuh pendidikan di bidang kesehatan dengan mengadakan program Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan (Padinakes). Walaupun begitu, tidak dapat dipungkiri program ini juga nampak sia-sia karena fakta mahalnya biaya sekolah kesehatan sudah menjadi rahasia umum. Di satu sisi, kemiskinan atau kondisi ekonomi yang seadanya telah menjadi bayang-bayang bagi banyak keluarga di negeri ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun