Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Janda Bolong, Sri Mulyani, dan Resesi

28 September 2020   09:51 Diperbarui: 28 September 2020   10:04 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat pemerintah mengumumkan resesi, harga tanaman hias Janda Bolong melejit tinggi (foto: bisnis.com)

Pasar tanaman hias pun langsung diserbu pembeli, ingin mencari Janda Bolong yang lubang daunnya unik dan berestetika. Para petani dan penghobi tanaman hias ramai-ramai mencoba membudidayakannya. Marketplace penuh sesak dengan toko-toko online yang memajang dan menjual beraneka ragam tanaman hias lainnya, mencoba bersaing dengan popularitas si Janda Bolong. Siapa tahu ada Dewi Fortuna yang nempel sehingga jenis tanaman hias itu bisa sepopuler Janda Bolong. Dengan kondisi ini, apakah bisa perekonomian kita dikatakan masuk ke jurang resesi?

Ternyata, masyarakat kita jauh lebih kreatif daripada pemerintah. Mereka bisa menggerakkan roda perekonomian sendiri, di saat pemerintah baru mulai mengumumkan terjadinya resesi. Menkeu Sri Mulyani harusnya malu dan bisa belajar dari fenomena melejitnya harga Janda Bolong. Jika masyarakat kita sudah siap, pemerintah harusnya bisa lebih siap lagi mengantisipasi datangnya ancaman resesi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun