Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seperti Ini Wajah Dunia Usai Pandemi Corona

1 Mei 2020   13:22 Diperbarui: 1 Mei 2020   13:42 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rutinitas harian kota Wuhan telah direkayasa ulang untuk meminimalkan risiko infeksi corona (Bloomberg.com/Gilles Sabrie)

Ini yang disebut psikosomatik atau halusinasi gejala penyakit. Pascapandemi, diperkirakan lebih banyak orang yang mengalami psikosimatik.

Seorang teman pernah bercerita, ada sekumpulan pemuda sedang nongkrong di warung kopi. Tiba-tiba salah seorang dari mereka batuk. Dan, para pemuda itu spontan langsung membubarkan diri

Masyarakat Makin Selektif dalam Membeli Kebutuhan

Selama pandemi, masyarakat berpikir ulang kebutuhan apa saja yang benar-benar perlu mereka beli. Saat ekonomi dunia tengah resesi, penghematan adalah jalan terakhir dan satu-satunya agar tetap bisa bertahan.

Pascapandemi, masyarakat akan lebih selektif dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Siapa yang merasa ingin membeli pakaian mewah sekarang? Siapa yang butuh travelling setiap bulannya? Siapa yang ingin beli smartphone canggih yang mahal harganya?

Begitulah, dunia tidak akan sama lagi dengan sebelum dilanda pandemi. Tentu, tidak ada yang bisa melihat langsung masa depan dunia. Tapi dengan mencoba memprediksi seperti apa wajah dunia pascapandemi, setidaknya kita bisa mulai memikirkan rencana-rencana yang tepat, untuk memulai kehidupan yang sepenuhnya baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun