Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seperti Ini Wajah Dunia Usai Pandemi Corona

1 Mei 2020   13:22 Diperbarui: 1 Mei 2020   13:42 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rutinitas harian kota Wuhan telah direkayasa ulang untuk meminimalkan risiko infeksi corona (Bloomberg.com/Gilles Sabrie)

We expect that most people who are infected with #COVID19 will develop an antibody response that will provide some level of protection. pic.twitter.com/AmxvQQLTjM--- World Health Organization (WHO) (@WHO) April 25, 2020

Memang, menurut penelitian awal di Cina, setiap orang yang terinfeksi virus mengembangkan antibodi dalam waktu dua minggu setelah jatuh sakit. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa dari 175 pasien yang pulih dari Covid-19, 10 orang tidak pernah mengembangkan antibodi dan 30% pasien dalam penelitian ini memiliki tingkat antibodi yang sangat rendah.

Kasus di Korea Selatan juga memunculkan dugaan seperti yang dinyatakan WHO, bahwa pasien yang sudah sembuh masih rentan tertular kembali. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit di negara itu, 91 orang yang dianggap telah pulih dari virus dinyatakan positif lagi.

Inilah yang menjadi sebab banyak ahli memperkirakan wajah dunia tidak dunia akan tampak berbeda, sekalipun dalam waktu dekat ini kurva kasus positif corona benar-benar bisa melandai, tak ada lagi orang yang terjangkiti, dan angka kesembuhan bisa mencapai 100 persen.

Melihat Kehidupan Kota Wuhan Usai Pandemi Covid-19

Mari kita tengok sebentar suasana kehidupan di kota Wuhan pascapandemi seperti yang dilaporkan Bloomberg. Kota di provinsi Hubei, Cina utara ini menjadi pusat pandemi saat virus ini pertama kali muncul. Hingga memunculkan stigma penyebutan "Wuhan coronavirus".

Saat ini, pemerintah kota Wuhan mulai membuka lockdown seiring nihilnya kasus positif corona. Pasien terakhir yang terinfeksi virus corona juga sudah dipulangkan dari rumah sakit setempat.

Meskipun begitu, pemerintah kota Wuhan tetap memberlakukan pembatasan yang ketat. Rutinitas harian di kota Wuhan, yang dibuka kembali pada 28 Maret setelah berhenti selama lebih dari dua bulan karena pandemi Covid-19, telah direkayasa ulang sepenuhnya untuk meminimalkan risiko infeksi.

Para pekerja yang kembali ke kantornya masing-masing menghindari pemakaian lift. Mereka memilih naik turun tangga untuk menjaga jarak dari orang lain. Toko-toko dan restoran yang sudah diijinkan untuk dibuka kembali juga masih sepi pengunjung.

Sementara itu di kantor pabrik Lenovo, setiap karyawan harus diuji dulu baik pengujian virus maupun antibodi yang mengindikasikan penyakit di masa lalu.  Selama menunggu hasil pengujian, mereka ditempatkan terpisah di asrama khusus.

Tenaga medis melakukan tes Covid-19 pada penduduk kota Wuhan (bloomberg.com/Gilles Sabrie)
Tenaga medis melakukan tes Covid-19 pada penduduk kota Wuhan (bloomberg.com/Gilles Sabrie)

Jika hasil pengujiannya negatif virus dan antibodi-nya kuat, bukan berarti mereka bisa melenggang bebas. Saat datang ke kantor, karyawan yang tiba harus melapor kepada penyelia pertama dan harus melewati setidaknya empat kali pemeriksaan suhu badan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun