Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Menelusuri Jejak Penyebaran Varietas Kopi di Indonesia

6 Desember 2019   09:10 Diperbarui: 13 Desember 2019   13:15 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi jejak penyebaran kopi (sumber gambar diolah dari Canva.com)

Penyebaran Kopi di Luar Pulau Jawa
Meskipun mengandalkan perkebunan kopi di pulau Jawa, pemerintah Belanda juga membuka perkebunan kopi di pulau-pulau lainnya. Perkebunan kopi terbesar kedua saat itu berada di pulau Sumatera.

Secara praktis semua "distrik kopi" di Sumatra berada di pantai barat, di mana tanaman kopi pertama kali diperbanyak pada awal abad ke-18. Distrik Padang merupakan markas untuk kopi Sumatra.

Dengan iklim dan tanah yang mirip dengan Jawa, pulau Sumatra memiliki keuntungan tambahan bahwa tanahnya bukan termasuk jenis "coffee moe", atau tipe tanah yang sudah lelah ditanami kopi. Hingga kini, beberapa kopi terbaik dunia masih berasal dari Sumatra.

Pada tahun 1920, perkebunan kopi di Sumatra menghasilkan 287.179 pikul (35,897,375 pound) kopi pada tahun 1920. Distrik Ankola (saat ini kabupaten Angkola Sipirok, Tapanuli Selatan), Siboga (Sibolga), Ayer Bangies (Air Bangis), Mandheling (Mandailing), Palembang, Padang, dan Benkoelen (Bengkulu) di pantai barat, memiliki beberapa perkebunan terbesar di pulau Sumatera.

Produk kopi dari distrik tersebut sudah terkenal dalam perdagangan internasional. Sebagaimana di Jawa, selama satu abad lebih budidaya kopi di Sumatera berada di bawah monopoli pemerintah Belanda. Baru pada tahun 1908 monopoli tersebut dilepas. 

Selain di Jawa dan Sumatera, pemerintah Belanda juga menyebarkan benih kopi untuk ditanam di perkebunan pulau Sulawesi, Bali, Lombok, Maluku dan Timor. Namun, jumlah hasil panennya tidak signifikan.

Daftar Pustaka:

  1. Buku Statistik Kopi 2015-2017. Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian Indonesia
  2. Ukers, William H. 1922. All About Coffee.The Tea and Coffee Trade Journal Company. New York
  3. Breman, Jan. 2014. Keuntungan Kolonial dari Kerja Paksa Sistem Priangan dari Tanam Paksa Kopi di Jawa (1720-1870). Yayasan Pustaka Obor
  4. Cramer, P.J.S. 1957. A Review of Literature of Coffee Research in Indonesia. SIC Editorial, Inter-American Institute of Agriculture Science, Turialba, Costa Rica
  5. S. Oestreich-Janzen, Chemistry of Coffee, Reference Module in Chemistry, Molecular Sciences and Chemical Engineering, 2013
  6. De Gouvernements-Koffiecultuur van 1888-1903, Bijlagen van het Eerste Gedelte. Batavia. Landsdrukkerij. 1904

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun