Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Kontroversi Film "The Santri" dan Hoaks yang Menyertainya

16 September 2019   22:14 Diperbarui: 18 September 2019   23:44 23160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pula dengan pergaulan mereka. Para santri tidak diberi kesempatan untuk bisa berduaan, apalagi oleh orang yang bukan mahram-nya.

Saya jadi ingat ketika mengunjungi adik saya di Ponpes Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang. Meskipun saya kakan kandungnya, saya tidak diperbolehkan masuk ke kompleks pemondokan putri. 

Begitu pula ketika Ibu saya hendak mengunjungi adik laki-laki saya yang mondok di ponpes yang sama, tidak diperbolehkan masuk ke kompleks pemondokan putra sekalipun yang ditemui putranya sendiri.

Tak salah apabila netizen kemudian bereaksi keras terhadap penggambaran kehidupan santri yang ada di film ini. Karena memang tidak sesuai dengan fakta.

Tak kurang Ketua Umum Front Santri Indonesia (FSI), Hanif Alathas, mengajak warganet untuk memboikot film ini. Menurut menantu Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, film itu tidak mencerminkan akhlak dan tradisi santri yang sebenarnya.

Bahkan banyak netizen yang menantang Livi Zheng, atau siapapun juga untuk menunjukkan pondok pesantren mana yang mengijinkan santrinya bisa bergaul bebas seperti yang diperlihatkan film The Santri.

Kontroversi kedua terletak pada adegan pemberian tumpeng oleh dua orang santri putri kepada para pastur di sebuah gereja. Dalam adegan tersebut Wirda Mansur menyerahkan tumpeng sembari mengatakan ini adalah tanda cinta.

Terus terang saya kurang setuju apabila adegan ini dianggap kontroversial. Tidak ada yang salah dengan memberikan nasi tumpeng pada pastur dan jamaah gereja yang sedang beribadah. Apalagi jika ada yang menilai adegan ini bisa merusak akidah.

Darimana rusaknya akidah? Toh dalam cuplikan yang terlihat di trailer itu dua santri putri itu tidak ikut beribadah bersama. Mereka hanya menyerahkan tumpeng sebagai bentuk tanda cinta, sebagai tanda toleransi dan menghargai keragaman agama dan kepercayaan.

Hoaks yang menyertai film The Santri

Di luar kedua penggambaran yang menuai kontroversi tersebut, saya menyayangkan adanya hoaks yang mengiringi ajakan untuk memboikot film The Santri. Seperti yang diposting oleh akun twitter @sqeuidy ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun