Mohon tunggu...
Prima Nadia Rahayu
Prima Nadia Rahayu Mohon Tunggu... Jurnalis - Junior Content Writer:)

Saya merupakan lulusan baru dari Komunikasi SV IPB University. Menulis memang merupakan suatu hal yang baru bagi saya, tetapi saya tidak pernah ragu untuk mencoba dan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Yuk Ketahui Pertumbuhan Bisnis Frozen di Indonesia!

30 November 2021   12:22 Diperbarui: 3 Desember 2021   13:56 1932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis produk pangan olahan beku atau frozen food merupakan salah satu gebrakan usaha yang cukup digemari masyarakat dan menjamin bagi para pebisnis yang ingin merintis usaha pada bidang industri pangan. Selain memiliki prospek yang baik, bisnis ini cukup menjanjikan sehingga banyak para pelaku usaha memilih untuk memproduksi dan mendistribusikannya kepada masyarakat dengan jangkauan yang lebih luas. 

Frozen food adalah pangan olahan yang dibekukan untuk diolah kembali dengan cara direbus atau di goreng. Frozen food biasanya memiliki bahan baku seperti daging ayam, ikan, ataupun daging sapi. 

Pangan olahan frozen food dapat terjadi karena hasil dari metode pengawetan makanan yang dilakukan dengan cara menurunkan suhu hingga titik beku agar memperlambat proses pembusukan. 

Pada awalnya produk frozen food ditujukan pada ibu rumah tangga atau seseorang yang terlalu sibuk untuk bekerja sehingga tidak sempat untuk menyiapkan makanan bagi keluarga mereka. 

Akhirnya masyarakat Indonesia perlahan mulai menyesuaikan dengan pola konsumsi masyarakat negara maju yaitu dengan mengkonsumsi produk pangan olahan atau frozen food. 

Hasanuddin Yasni, Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) menyatakan bahwa kini telah banyak orang yang terjun ke bisnis frozen food pada tingkat UMKM ataupun tingkat rumahan. Pada tahun 2020, nilai pasar frozen food telah mencapai Rp.80 triliun dan tahun ini diprediksi bisa mencapai Rp. 95 triliun. 

Adapun nilai pasar frozen food di tahun 2025 diprediksi mencapai Rp. 200 triliun. Jika masyarakat dapat bijak menggunakan produk frozen food, industri frozen food diprediksi akan dapat terus tumbuh seiring perkembangan jaman dan perubahan pola hidup masyarakat. 

Melihat perkembangan teknologi yang semakin luas, dan peredaran pangan olahan beku yang berkembang pesat mendorong UMK untuk terus memproduksi pangan olahan beku (frozen food) dan memasarkannya melalui media online atau market place. 

Apalagi di tengah pandemi seperti ini banyak masyarakat beralih dari belanja konvensional ke modern sehingga dapat dipresentasekan bahwa masyarakat saat ini hampir seluruhnya telah menggunakan smartphone dan memanfaatkan media sosial sebagai ajang promosi bagi bisnis mereka. 

Hal ini tentu dapat menjadi salah satu cara yang efektif dalam memasarkan produk dari bisnis yang kita jual. Kentungannya antara lain pemasaran dapat menyebar dengan sangat mudah dan cepat, mudah dijangkau oleh orang banyak, dan sangat efisien dari segi biaya. 

Karena pandemi membuat konsumen beralih ke platform online untuk melakukan segala transaksi pembelian dan pemesanan produk frozen food. 

Maka dari itu banyak platform digital bermunculan untuk mengatasi hal tersebut, salah satunya etanee yang merupakan platform digital khusus untuk rantai pasok pangan frozen yang berusaha mengandalkan teknologi digital untuk memenuhi permintaan konsumen mereka. 

Apalagi di era digital seperti saat ini, pengunaan teknologi sangat bisa diandalkan untuk mendukung bisnis industri pangan di Indonesia, yakni melalui pengelolaan teknologi dengan memanfaatkan platform-platform digital. 

Maka akan semakin banyak hal konkret yang dapat menjadi peluang, sekaligus dapat menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas UMK di Indonesia. 

Tentu adanya platform digital ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis frozen di Indonesia, dan memudahkan segala pihak, mulai dari produsen, gudang logistik, rantai distribusi, hingga konsumen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun