Mohon tunggu...
Prihastoro Suryo
Prihastoro Suryo Mohon Tunggu...

Sedang mempelajari tentang kesehatan dan rumah sakit :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sumber Kencono atau Sumber Bencono?

11 Oktober 2011   16:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:04 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alat transportasi semacam bus di Indonesia memang sangat diminati, selain murah dari harga transportasi lainnya bus juga mudah untuk ditemui. Selain di terminal, bus juga dapat diberhentikan di pinggir jalan besar. Ini lah kemudahan menggunakan transportasi model bus, sebagian orang menganggapnya praktis, murah, dan cepat. Dengan esensi cepat dan murah ini, terkadang penumpang bus mengabaikan keselamatannya. Banyak sekali kita lihat bus-bus antarkota antarprovinsi (AKAP) melaju dengan sangat cepat dan bahkan terkesan ugal-ugalan di jalan raya. Alasannya tentu mengejar waktu, agar penumpang cepat sampai dan tidak kecewa dengan pelayanan bus tersebut. Tapi saat ini banyak sekali kecelakaan bus AKAP yang disebabkan oleh human eror, misalnya sopir ugal-ugalan, ngantuk, atau bahkan sopir mabuk. Ada juga sopir yang belum memiliki surat izin mengemudi tetapi tetap saja dipaksakan untuk mengendarai bus. Hal ini tentunya sangat merugikan penumpang karena mereka ikut terkena musibah jika bus yang mereka kendarai memiliki sopir yang tidak layak.

Menurut Litbang Kompas (13/9), dari data terakhir kecelakaan bus di Indonesia tahun 2008 hingga 2011 mencatat ada 11 kasus kecelakaan bus yang 7 kasus diantaranya dialami oleh Perusahaan Otobus (PO) Sumber Kencono. Tidak asing lagi ditelinga kita mendengar nama bus tersebut, bus Sumber Kencono melayani rute Surabaya-Yogyakarta. Bus ini terkenal sekali dengan tingkah para sopirnya yang ugal-ugalan jika mengendarai bus di jalan raya. Terbukti bus ini paling banyak mengalami kecelakaan. Terakhir bus ini bertabrakan dengan travel di Mojokerto Jawa Timur (12/9) dini hari. Akibat kecelakaan ini 20 orang tewas seketika termasuk sopir kedua kendaraan. Sungguh mengenaskan memang, sopir yang bertingkah tetapi nyawa penumpang yang menjadi taruhannya.

Izin Trayek Akan Dicabut

Seringnya melakukan kelalaian di jalan raya dan menyebabkan puluhan nyawa melayang, PO Sumber Kencono terancam dicabut trayek jalannya. Direktur Lalu Lintas Angkutan jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Sudirman Lambali dari Jakarta mengancam akan mencabut izin trayek bus Sumber Kencono karena telah banyak melakukan kesalahan yang menyebabkan penumpang kehilangan nyawa. Wewenang pencabutan izin trayek ada pada pemerintah pusat karena trayek bus itu adalah antarkota antarprovinsi. Pencabutan izin ini (jika terjadi)akan membuat PO Sumber Kencono rugi habis-habisan. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut memiliki awak bus sekitar 1000 orang yang mengoperasikan 230 armada bus, serta sekitar 100 tenaga mekanik dan tenaga administrasi.

Ancaman pencabutan ini tentunya membuat PO Sumber Kencono ketakutan, jika benar terjadi maka perusahaan ini akan memecat ribuan karyawan yang telah mengabdi lama pada perusahaan tersebut. Pemecatan karyawan tidak semudah yang dibayangkan, setiap karyawan memiliki keluarga, lalu apa yang terjadi jika mereka dipecat? Bagaimana keluarga mereka? Polemik inilah yang mungkin terjadi pada perusahaan bus Sumber Kencono saat ini. Dikalangan masyarakat luas, bus Sumber Kencono memang dikenal memiliki mistis tersendiri. Ada yang beranggapan bahwa menaiki bus ini selalu membawa bencana dan ada pula yang memang benar-benar tidak mau menaiki bus Sumber Kencono karena mendengar “prestasi” bus tersebut di angka kecelakaan tertinggi di Indonesia. Oleh sebagian masyarakat nama Sumber Kencono sendiri sering diplesetkan menjadi Sumber Bencono, yang artinya sumber bencana jadi setiap naik bus ini kita akan terkena bencana. Begitulah citra buruk bus ini di mata masyarakat, tetapi dengan segala citra buruk dan kekurangannya itu sampai saat ini bus Sumber Kencono tetap melayani masyarakat.

Perbaiki Citra

Tidak mau dianggap sebagai biangnya kecelakaan, pengurus dari PO Sumber Kencono tetap berusaha terus untuk berbenah diri. Hal yang sudah dilakukan perusahaan ini untuk memperbaiki citranya antara lain dengan memantau bus menggunakan alat GPS, pemberian sanksi kepada sopir yang melanggar batas kecepatan, dan membuka pengaduan masyarakat melalui pesan singkat (sms). Jadi, jika kita mengetahui bus Sumber Kencono ugal-ugalan di jalan kita dapat melaporkannya melalui sms. Bahkan demi menghapus mistis nama tersebut, pada tahun ini bus Sumber Kencono berganti nama menjadi “Sumber Selamat”. Tentunya arti nama ini menginginkan setiap perjalanan memakai bus ini akan selamat sampai tujuan. Hal-hal inilah yang dapat dilakukan perusahaan bus tersebut demi mendapatkan citra yang baik di masyarakat.

Sebagai perusahaan bus yang melayani rute antarkota antarprovinsi sebaiknya Sumber Kencono melakukan seleksi bagi sopir dan melakukan perawatan rutin. Hal yang harus dilakukan, Pertama, pilih sopir bus yang benar-benar mengerti akan kondisi bus dan telah berpengalaman serta memiliki surat izin mengemudi. Perlu juga di tes urine supaya ketahuan sering mabuk atau memakai narkoba. Pilih sopir yang sehat dan bertanggung jawab. Kedua, hendaknya dilakukan pemeriksaan rutin setiap sebulan sekali, hal ini perlu dilakukan agar bus tersebut terawat dengan baik dan siap untuk membawa penumpang. Pemeriksaan meliputi kondisi mesin, kondisi dalam dan luar bus. Ketiga, lengkapi sopir bus dengan seragam dan tanda pengenal agar sopir tersebut bertanggung jawab dalam membawa penumpang dan penumpang yakin bahwa sopir tersebut memang resmi dari perusahaan itu. Jika perlu tambahkan sopir cadangan di setiap armada bus, hal ini mengantisipasi jika sopir utama sakit/ngantuk dalam perjalanan.

Dengan berbagai usaha tersebut diharapkan akan hilang mistisme dari nama Sumber Kencono dan diharapkan bus ini melayani masyarakat dengan baik. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang transportasi umum tentunya berharap agar dapat melayani penumpang hingga selamat sampai tujuan. Tarif yang tidak terlalu mahal juga menjadikan bus ini sebagai “idola” tersendiri di masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah. Semoga bus Sumber Kencono ini dapat terus memperbaiki pelayanannya dan diharapkan dapat membantu mengurangi angka kecelakaan bus di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun