Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Cegah Kemungkinan Terburuk Kalau Tidak Ingin seperti India

4 Mei 2021   13:57 Diperbarui: 4 Mei 2021   14:05 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calon penumpang antre untuk memasuki Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (3/5/2021). Per 1 Mei 2021, tercatat sudah ada lebih dari 6.000 calon penumpang yang akan diberangkatkan dengan keberangkatan didominasi oleh penumpang ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur khususnya Malang dan Surabaya. (Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi disegala bidang. Berbagai perkembangan itu semakin maju dengan tuntutan reformasi dan globalisasi.

Perkembangan yang semakin modern itu menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Ini yang menjadi strategi besar Presiden Jokowi.

Nah, persoalannya, dalam tataran menghadapi ancaman pandemi saat ini saja, kualitas pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap penyebaran dan penularan virus corona saja banyak yang tidak faham, menjurus ke cuek.

Kita bersama jelas sangat khawatir, bahaya mematikan akibat kelalaian masyarakat seperti kasus keagamaan di India bisa mengancam bangsa Indonesia. 

Karena itu pemerintah harus lebih tegas tanpa kompromi untuk menutup celah rawan tradisi lebaran, sekali saja 'kendor' maka kita akan menangis bombay seperti India itu. 

Ini sangat serius! Dilarang mudik mulai tgl 7 Mei. PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 387.383 kendaraan telah meninggalkan wilayah Jabotabek pada akhir pekan kemarin selama 3 hari yaitu (30 April - 2 Mei) sebelum memasuki masa peniadaan mudik. 

Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jakarta dari ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 181.026 kendaraan menuju arah Timur, 118.983 kendaraan menuju arah Barat, dan 87.374 kendaraan menuju arah Selatan. 

Angka itu kumulatif arus lalu lintas dari beberapa Gerbang Tol (GT) Barrier/Utama, GT Cikupa (arah barat), GT Ciawi (arah selatan), GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah timur). 

Terus weekend minggu lalu, pasar Tanah Abang penuh sesak, seratus ribuan dikabarkan belanja tradisi lebaran. 

DKI dan 4 provinsi lainnya di Pulau Jawa harus siap menghadapi the worst condition. Kalau libur tahun baru kasus covid naik 98%, setelah lebaran, lihat indikasinya bisa-bisa naik sekian ratus persen (semoga ini salah). 

DKI adalah barometer Indonesia, kalau jebol, ya rusaklah nama Indonesia. Mohon waspada pak Gub, caranya tetap perketat aturan masuk Jakarta dan naikkan tracing agar kita tahu pesebaran kasus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun