Mohon tunggu...
Prayitno Ramelan
Prayitno Ramelan Mohon Tunggu... Tentara - Pengamat Intelijen, Mantan Anggota Kelompok Ahli BNPT

Pray, sejak 2002 menjadi purnawirawan, mulai Sept. 2008 menulis di Kompasiana, "Old Soldier Never Die, they just fade away".. Pada usia senja, terus menyumbangkan pemikiran yang sedikit diketahuinya Sumbangan ini kecil artinya dibandingkan mereka-mereka yang jauh lebih ahli. Yang penting, karya ini keluar dari hati yang bersih, jauh dari kekotoran sbg Indy blogger. Mencintai negara dengan segenap jiwa raga. Tulisannya "Intelijen Bertawaf" telah diterbitkan Kompas Grasindo menjadi buku. Website lainnya: www.ramalanintelijen.net

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan featured

Vaksin Corona Sinovac dan Penjelasan Prof. Kusnandi Rusmil

28 September 2020   15:30 Diperbarui: 7 Desember 2020   10:14 1585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemberian vaksin ke dalam tubuh. (Foto: NICOLAS ASFOURI/AFP via kompas.com)

Meski begitu, Eddy menyebut untuk penyuntikan calon vaksin terhadap relawan akan berlanjut hingga tahun depan. "Januari-Februari itu sudah selesai mudah-mudahan," ujar dia.

Kebutuhan Jumlah Vaksin

Selain Vaksin Sinovac, Lembaga (LBM) Eijkman juga nelakukan penelitian dan pembuatan vaksin Covid-19 yang disebut vaksin merah putih. Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Prof Amin Soebandrio menginginkan Indonesia bisa menghasilkan vaksin virus Corona secara mandiri. Dia mengorelasikan kemampuan membuat vaksin dengan kedaulatan bangsa. 

Kenapa kita harus punya kedaulatan? Karena jumlah penduduk kita ini banyak, 260 juta orang, dan untuk mendapatkan perlindungan yang memadai, kita harus bisa memastikan 70 persen dari penduduk Indonesia itu punya kekebalan terhadap virus Corona itu," ujar Amin.

Amin kemudian merinci jumlah kebutuhan vaksin yang kira-kira dibutuhkan di Indonesia. Setidaknya, kata Amin, bangsa ini butuh sekitar 350 juta dosis vaksin.

"Nah, 70 persen dari 260 itu jumlahnya 170 juta. Kalau satu orang harus divaksinisasi dua kali, kita membutuhkan 350 juta dosis," ucap Amin. Menurut Amin, harga normal vaksin USD 1, tetapi vaksin Covid-19 dari luar negeri per dosis bisa mencapai USD 10. Dia mengatakan Indonesia akan mengeluarkan sekitar Rp 52 triliun guna memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri (Ref.)

Kesimpulan

Dari fakta-fakta di atas, dapat disimpulkan bahwa pembuatan vaksin kerjasama Sinovac dengan Bio Farma merupakan harapan bagi bangsa Indonesia untuk mengatasi pandemi Covid-19. Diakui atau tidak apabila kita mengharapkan perubahan perilaku masyarakat masih jauh dari yang ideal. 

Vaksin Sinovac menurut Prof Kusnandi Rusmil yang memiliki pengalaman selama 30 tahun melakukan uji klinis, dikatakan "aman" (point terpenting). 

Mungkin persoalan pada masa mendatang, bagaimana pengadaan kebutuhan vaksin untuk mengimunisasi 269 juta penduduk. Inilah tugas pemerintah yang menurut penulis pasti sudah dipikirkan. Dengan kapasitas mesin Bio Farma yang sudah ditingkatkan pada awal tahun 2021 Indonesia akan memiliki 240 juta vaksin.

Apabila proses uji klinis dan pembuatan vaksin sukses, diprediksi pada akhir tahun 2021 Indonesia sudah akan bebas dari ancaman Covid-19. Sementara itu ada negara-negara lain yang masih akan kesulitan mendapat vaksin. Bukan tidak mungkin kita bisa memproduksi vaksin dan menjual ke negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun